Sejumlah negara bagian di AS akan berhenti memungut pajak popok karena kenaikan pengeluaran keluarga dengan bayi dan balita, terutama di tengah lonjakan inflasi yang membuat harga barang-barang kebutuhan pokok semakin mahal.
Data NielsenIQ melansir harga popok sekali pakai melonjak 20 persen selama setahun belakangan. Sementara, harga popok kain naik 13 persen.
Jaringan Bank Popok Nasional (NDBN), organisasi nirlaba AS, seperti dilansir CNN Business, Selasa (26/7), setiap bayi butuh 12 popok per hari dengan biaya US$70-US$80 per bulan. Itu berarti, US$930 per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahalnya biaya popok ini disebut kerap menjadi beban para ibu. Menurut NDBN, satu dari tiga keluarga di AS berjuang habis-habisan untuk membeli popok.
Bahkan, seperlima orang termiskin di Amerika menghabiskan sekitar 14 persen dari pendapatan mereka setelah pajak untuk membeli popok.
Karenanya, NDBN memperkirakan menghapus pajak sebesar 7 persen dari penjualan popok akan menghemat sekitar US$66 per tahun bagi keluarga konsumen popok.
Gubernur New York Kathy Hochul secara seremonial menandatangani undang-undang yang akan membebaskan pajak popok, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Disusul negara bagian lainnya, seperti Colorado dan Iowa yang sepakat menghapus pajak negara bagian untuk semua popok mulai tahun depan.
Florida, Maryland, dan Louisiana bahkan telah menerapkan pembebasan pajak popok mulai bulan ini juga. Sementara Ohio dan Michigan masih mendiskusikan penghilangan pajak popok.