BNI Catatkan Sejarah Sebagai Pencetak Laba Terbaik

BNI | CNN Indonesia
Minggu, 31 Jul 2022 18:44 WIB
Ilustrasi. (Foto: Arsip Bank BNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan pemulihan ekonomi yang sangat baik pada pertengahan 2022. Geliat usaha serta konsumsi masyarakat yang semakin kuat mendorong kinerja BNI dengan fungsi selaku intermediator.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, sebagai first mover green banking, BNI telah membuktikan bahwa implementasi green financing di Indonesia mampu berkorelasi positif dengan profitabilitas. Transformasi digital yang mendorong transaction banking terbukti mendorong implementasi green banking BNI semakin komprehensif.

"Kami sangat bersyukur dengan pencapaian kinerja sampai dengan pertengahan tahun ini. Kinerja fungsi intermediasi semakin kuat seiring dengan tren pemulihan ekonomi. Implementasi green banking dapat tetap dijalankan, dan bahkan menjadi potensi positif bagi kinerja profitabilitas," kata Royke.

Capaian ini pun mendapat apresiasi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurutnya, emiten berkode BBNI ini siap untuk 'Lompat Lebih Tinggi' dengan pencetakan laba terbaik sepanjang sejarah.

"BNI sekarang akan mencapai keuntungan terbaik sepanjang sejarah BNI," kata Erick.

Selanjutnya, Erick pun mengapresiasi seluruh jajaran manajemen dan Hi-Movers, khususnya Komisaris Utama BNI, Agus Martowardojo. Kualifikasi kompetensi yang adil dan pada ahlinya selalu dinaikkan untuk meningkatkan profesionalisme di BUMN.

"Komisaris BNI ini kan jelas, ada perwakilan kementerian lain. Ada perwakilan masyarakat, ada perwakilan profesi, dan perwakilan ahli. Contohnya, ada Pak Agus Martowardojo bekas menteri keuangan RI, bekas gubernur BI. Alhamdulillah, mau jadi Komisaris Utama BNI yang hari ini bisa mendampingi manajemen untuk bekerja lebih maksimal," ujarnya.

Erick mengungkapkan, perusahaan plat merah yang efektif akan makin didorong, seperti kesetaraan gender yang diwujudkan oleh BUMN di jajaran kepemimpinannya. Porsi dan perampingan yang makin tepat sasaran juga mewujudkan BUMN yang kian sehat, efisien dan berkelanjutan.

"Jadi konteksnya yang penting adalah kita buat keseimbangan. Contoh, ini bagaimana direksi bumn saat ini sudah 25% wanita, dulu tidak. Lalu, kepemimpinan BUMN di bawah 42 tahun 10 persen targetnya," ujarnya.

Royke menambahkan, pertumbuhan kinerja organik berbasis layanan digital di BNI menghasilkan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang kuat dan tertinggi dalam sejarah kinerja BNI. Hal ini dihasilkan dari ekspansi kredit yang sehat dan didukung oleh DPK berbiaya murah atau CASA.

Net interest margin yang stabil di kisaran 4,7 persen, dan ditopang dari tingginya pencapaian non-interest income yang pada semester I 2022 ini dapat mencapai Rp7,6 triliun atau naik 11,0 persen year-on-year atau YoY. Laba bersih pun tercapai karena fungsi intermediasi yang terus menguat. Kredit pada semester pertama 2022 tercatat Rp620,42 triliun, naik semakin positif dengan pertumbuhan 8,9 persen YoY.

BNI Perkuat Kinerja Fungsi Intermediasi

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengutarakan, BNI mampu mendorong kinerja fungsi intermediasi semakin kuat pada kuartal kedua 2022. Kredit di segmen korporasi masih menjadi motor akselerasi kredit BNI.

Selama kuartal kedua 2022 ini, BNI menyalurkan pencairan kredit Rp74,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan di kuartal kedua 2021 yang mencapai Rp59,3 triliun. Novita menyebut, pencairan kredit di kuartal kedua 2022 ini utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi.

Akselerasi penyaluran kredit ini menjadikan pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 14,7 persen YoY menjadi Rp205,3 triliun; segmen large commercial yang tumbuh 31,2 persen YoY menjadi Rp48,5 triliun; segmen small juga tumbuh 10,2 persen YoY dengan nilai kredit Rp100,2 triliun. Secara keseluruhan, kredit di sektor Business Banking ini bertumbuh 7,7 persen YoY menjadi R 512,3 triliun.

"Sektor ekonomi yang dibidik di segmen business banking adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, transportasi dan pergudangan, serta telekomunikasi. BNI juga masuk pada sektor ekonomi hijau seperti energi baru dan terbarukan," kata Novita.

BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat. Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun antara 7 sampai 10 persen pada tahun ini.

"Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil, maka kami pun berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI," kata Novita.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK