Malaysia mempertimbangkan membuka kembali keran ekspor ayam mereka ke Singapura dan Thailand, seiring dengan meningkatnya pasokan di dalam negeri.
Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia Ronald Kiandee mengklaim produksi ayam mencapai 106 persen dari kebutuhan nasional.
"Kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam. Saat ini, kami memiliki sedikit kelebihan pasokan ayam," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, sambung Kiandee, harga ayam di pasaran pun sudah lebih rendah dari harga acuan pemerintah setempat.
Diketahui, Malaysia menutup keran ekspor mereka pada 1 Juni 2022 karena pasokan yang langka dan harga yang meningkat drastis.
Akibat kebijakan tersebut, Indonesia pun mengambil celah mengirimkan daging ayam beku untuk memenuhi kebutuhan Singapura.
Merespons hal itu, banyak peternak unggas di Malaysia yang menyambut baik situasi pasar yang telah stabil.
Namun demikian, mereka tidak tahu apakah ekspor akan tetap dilanjutkan atau tidak.
Presiden Asosiasi Peternak Unggas Johor Lim Ka Sheng mengaku ia dan peternak ayam di selatan Malaysia belum menerima pemberitahuan apapun terkait kegiatan ekspor.
"MAFI (kementan dan Industri Makanan Malaysia) belum memberitahu kami kapan dan apakah ekspor akan dilanjutkan. Tetapi jika kami diberitahu, kami akan bergerak cepat. Kami butuh waktu sekitar 30-45 hari untuk mengembang-biakkan ayam baru," jelas Lim seperti dilansir dari Channel News Asia.