Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 mencapai 5,44 persen (year on year/yoy) lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 5,01 persen. Namun, sektor lapangan usaha seperti adminstrasi pemerintah dan jasa pendidikan rupanya anjlok masing-masing sebesar -1,73 persen dan -1,15 persen.
"Administrasi pemerintah kontraksi 1,73 persen disebabkan realisasi belanja pegawai dan belanja barang terkontraksi 2,39 persen. Sementara jasa pendidikan kontraksi 1,15 persen karena penurunan belanja tunjangan tenaga pendidik dan tenaga penyuluh non PNS atau PPPK," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Jumat (5/8).
Dari total keseluruhan sektor lapangan usaha, transportasi dan pergudangan tumbuh paling tinggi sebesar 21,27 persen didorong perbaikan mobilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bisa kita lihat jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan," jelasnya.
Kemudian lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi adalah akomodasi dan makan minum.
Hal ini didorong oleh pelonggaran kebijakan saat hari raya Idul Fitri yang meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat.
Selain itu, kinerja seluruh sektor lapangan usaha juga tercatat positif, seperti industri dan pertambangan yang masing-masing tumbuh 4,01 persen, pertanian tumbuh 1,37 persen, perdagangan tumbuh 4,42 persen, dan konstruksi tumbuh 1,02 persen.
Berikut realisasi pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha pada kuartal II-2022:
Industri 4,01 persen
Pertambangan 4,01 persen
Pertanian 1,37 persen
Perdagangan 4,42 persen
Konstruksi 1,02 persen
Transportasi dan pergudangan 21,27 persen
Jasa keuangan 1,50 persen
Infokom 8,05 persen
Administrasi pemerintahan -1,73 persen
Jasa pendidikan -1,15 persen
Real estat 2,16 persen
Akomodasi dan makan minum 9,76 persen
Jasa lainnya 9,25 persen
Jasa perusahaan 7,92 persen
Jasa kesehatan 6,45 persen
Pengadaan listrik dan gas 9,33 persen
Pengadaan air 4,44 persen