Kementan Dorong Petani Pakai Pupuk Organik Gara-gara Krisis

CNN Indonesia
Selasa, 09 Agu 2022 23:20 WIB
Pemerintah mendorong para petani menggunakan pupuk organik karena pupuk kimia mulai langka dan mahal.
Pemerintah mendorong para petani menggunakan pupuk organik karena pupuk kimia mulai langka dan mahal. (CNN Indonesia/Aria Ananda).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani untuk beralih menggunakan pupuk organik, karena pupuk kimia mulai langka yang berdampak pada lonjakan harga.

Syahrul mengatakan, selain langka, pupuk kimia juga merusak struktur tanah, sehingga saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaikinya.

"Ayo kita mulai dengan pupuk ramah lingkungan yang bisa kita lakukan melalui bahan yang ada di sekitar kita. Semua kearifan lokal yang berkaitan dengan itu (pupuk organik) kita coba," ujarnya dalam webinar virtual, Selasa (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya petani dalam negeri tidak bisa hanya menunggu harga pupuk kimia turun harga. Sebab, perang Rusia-Ukraina yang menjadi penyebab krisis pupuk dan mengakibatkan lonjakan harga belum ada tanda akan selesai.

Rusia adalah salah satu produsen pupuk terbesar di dunia. Sehingga, ketegangan politik yang terjadi menyebabkan distribusi pupuk terganggu.

"Kita harus berpikir dan bisa perbaiki ini, jangan hanya menunggu (harga) pupuk turun dalam 2 tahun ini, karena di dunia sedang krisis pupuk," jelasnya.

Terlebih saat ini pemerintah juga mengurangi subsidi pupuk menjadi hanya dua jenis, yakni NPK dan Urea. Kedua jenis ini disubsidi karena dinilai paling dibutuhkan oleh petani dibandingkan yang lainnya.

Oleh karenanya, Kementan terus mendukung petani yang melakukan produksi-produksi pupuk organik. Salah satu caranya melakukan pendampingan petani agar makin banyak memproduksi pupuk organik.

"Kita harus hadirkan pupuk organik karena sudah sekian puluh tahun memakai pupuk kimia," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(idy/dnz)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER