Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace meminta pemerintah pusat memberikan subsidi silang untuk menekan harga tiket pesawat ke Bali yang menanjak beberapa waktu terakhir.
Ia mengungkapkan saat ini tiket pesawat dari Australia ke Bali sangat mahal dibandingkan Australia ke Thailand. Kondisi itu berpengaruh negatif terhadap kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
Untuk itu, Cok Ace memberikan masukan agar tiket pesawat ke Bali dibanderol dengan harga wajar. Pihaknya juga berkoordinasi untuk memahami apabila ada persoalan yang tidak diketahui daerah, tetapi diketahui oleh pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kebijakannya ada di pusat, itu yang masalah bagi kami sehingga agak sulit bagi kami. Kami tentu memohon kepada pusat, kenapa penerbangan ke daerah-daerah lain bisa disubsidi silang oleh negaranya, kenapa di Indonesia tidak?," kata Cok Ace, di Denpasar, Bali, Kamis (11/8).
Menurutnya, dengan harga tiket yang mahal tersebut, perlu ada kompensasi bagi para pelaku pariwisata yaitu memberikan kualitas yang baik bagi wisatawan.
"Kompensasinya apa. Tentu dengan harga yang mahal ini bagi wisatawan tentu kami harus kerja keras di Bali, untuk memperbaiki kualitas destinasi," ujarnya.
Kementerian Perhubungan(Kemenhub) mengeluarkan izin kepada maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat.
Izin tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Surcharge) Yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Dalam beleid tersebut, izin kenaikan tiket mereka berikan dengan memberikan ruang kepada maskapai untuk menaikkan biaya tambahan (surcharge) maksimal 15 persen dari tarif batas atas untuk pesawat jet dan 25 persen bagi pesawat jenis propeller atau baling-baling.