Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.668 per dolar AS pada Jumat (12/8) sore. Posisi ini menguat 97,5 poin atau 0,66 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.688 per dolar AS.
Mata uang di Asia bervariasi terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,06 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,03 persen. Sedangkan baht Thailand melemah 0,25 persen, peso Filipina melemah 0,60 persen dan yen Jepang melemah 0,23 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan mata uang di negara maju bervariasi terhadap dolar AS. Euro Eropa melemah 0,24 persen, Frans Swiss melemah 0,10 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,13 persen.
Kemudian, dolar Australia menguat 0,20 persen. Sementara poundsterling Inggris melemah 0,25. persen.
Senior Analyst DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah pada perdagangan kali ini menguat karena data harga konsumen dan produsen Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed).
"Penguatan rupiah juga besar didukung oleh fundamental yang solid dari data pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi BI juga akhirnya akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah masih akan menguat minggu depan oleh antisipasi surplus besar pada neraca perdagangan Indonesia. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp14.600 hingga Rp14.750 per dolar AS.