Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan turun menjadi 7,5 persen-8,5 persen pada tahun depan.
Target itu disampaikan dalam Pidato Pengantar Nota Keuangan RAPBN 2023 di Gedung DPR/MPR Selasa (16/8). Target angka kemiskinan ini lebih rendah dibandingkan realisasi per Maret 2022 yang tercatat sebesar 9,54 persen.
"Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, angka kemiskinan dapat ditekan dalam rentang 7,5-8,5 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kemiskinan, Jokowi juga menargetkan tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan di kisaran 5,3 persen-6 persen pada tahun depan.
Untuk rasio gini, ia menargetkan angkanya bisa turun ke level 0,375-0,378. Sementara itu untuk Indeks Pembangunan Manusia, Jokowi menargetkan bisa diperbaiki ke level 73,31-73,49.
Pemerintah juga menetapkan pertumbuhan ekonomi kembali ke atas 5 persen di tahun depan yakni sebesar 5,3 persen. Ini sebagai bentuk keberlanjutan dari target 2022 sebesar 5,2 persen.
"Kita akan berupaya maksimal dalam menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional," pungkasnya.