PT Pertamina (Persero) merespons keluhan warga soal antrean BBM subsidi, yaitu Pertalite, di sejumlah SPBU di Jabodetabek.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan tidak akan ada kekosongan, meskipun stok saat ini terbatas.
Ia menegaskan tidak membatasi penyaluran Pertalite ke SPBU. Namun, karena ada peningkatan permintaan, sehingga terjadi antrean pengisian BBM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau antrean memang ada, tapi kami upayakan tidak terjadi kekosongan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/8).
Menurutnya, permintaan BBM meningkat akhir-akhir ini yang disebabkan oleh isu kenaikan harga Pertalite, sehingga membuat banyak pelanggan panik. Walhasil, konsumen membeli lebih banyak dari biasanya.
"Memang, ada fenomena masyarakat khawatir ada pembatasan BBM atau wacana kenaikan harga, sehingga sebagian masyarakat ada berupaya selalu memenuhi tanki BBM," imbuhnya.
Irto mengimbau para pelanggan untuk tak terlalu jor-joran membeli Pertalite. Faktanya, Pertamina memastikan akan selalu menyalurkan sesuai permintaan SPBU.
"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir, kita tetap mensuplai ke seluruh SPBU," katanya.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman pun memastikan hal yang sama, bahwa tak ada pembatasan penyaluran pertalite ke SPBU. "Nggak ada pembatasan, relatif sudah lancar kan," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah SPBU di Jakarta kehabisan pasokan BBM jenis pertalite. Beberapa mengeluhkan pengiriman BBM bersubsidi itu terlambat.
SPBU Pertamina Warung Buncit, Jakarta Selatan, salah satunya yang memasang kertas bertuliskan 'Pertalite Habis' terpasang di depan gardu serta mesin pengisian.
Lihat Juga : |
Salah seorang petugas SPBU tersebut mengaku pasokan Pertalite sudah kosong sejak pukul 09.00 WIB.
Ia juga mengatakan BBM subsidi habis karena pengiriman yang telat, dan tidak bisa diprediksi akan tersedia lagi.
Adapun sejak pekan lalu, pasokan Pertalite memang langka di sejumlah SPBU Jakarta dan Bogor.