Menteri ESDM Minta Orang Kaya Setop Minum BBM Subsidi

CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2022 10:41 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta masyarakat mampu atau orang kaya setop membeli BBM bersubsidi, pertalite dan solar, karena itu semua jatah orang miskin.
Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta masyarakat mampu atau orang kaya setop membeli BBM bersubsidi, pertalite dan solar, karena kuota yang terbatas. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat mampu atau orang kaya setop membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pertalite dan solar, karena kuota yang terbatas. 

Arifin mengatakan BBM subsidi selama ini ditujukan untuk masyarakat tidak mampu dengan sokongan dari anggaran APBN sehingga jumlah atau kuota yang disediakan pun terbatas.

"Pemerintah terus berupaya agar masyarakat tidak kekurangan bahan bakar. BBM bersubsidi seperti pertalite itu hakikatnya untuk membantu masyarakat yang daya belinya itu belum cukup. Nah jangan sampai yang sudah cukup tetapi membeli pertalite," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan ini disampaikan agar pengadaan BBM subsidi benar-benar tepat sasaran. Sebab, orang yang mampu dinilai harusnya membantu pemerintah, bukan menambah beban.

Pemerintah sedang menyiapkan opsi pembatasan pembelian pertalite agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Menurutnya, adanya pembatasan ini nantinya bisa membuat anggaran subsidi yang sudah ditetapkan tidak jebol. Terutama, saat kenaikan harga minyak dunia masih cukup tinggi akibat perang Rusia-Ukraina seperti sekarang ini.

"Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kita akan pilih yang terbaik, karena subsidi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi," pungkasnya.

Sebelumnya, Pengamat Energi Mamit Setiawan sepakat rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sudah tepat dan tidak terelakkan lagi. Bahkan, menurut hitung-hitungan Mamit, pertalite bisa saja dinaikkan jadi Rp10 ribu per liter, sedangkan Solar menjadi Rp8.500 per liter.

"Kenaikan harga Pertalite di angka Rp10 ribu per liter dan Solar Rp8.500 per liter buat saya cukup rasional, dan tidak terlalu membebani masyarakat," tutur Mamit.

Bahkan, ia menilai tingkat inflasi tidak akan terlalu tinggi karena kenaikan harga BBM subsidi itu.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER