Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso menuding kenaikan harga telur salah satunya disebabkan oleh program bantuan sosial (bansos) berbentuk bagi-bagi telur dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Memang peran bansos ada, tapi tolong dicatat, jangan sampai bansos jadi kambing hitam, ini merupakan mitra," ungkapan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/8).
Menurut Yudianto adanya bansos telur ini justru ikut menyerap produksi peternak. Di sisi lain, bansos juga dapat menekan kasus stunting atau kekurangan gizi pada anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kenaikan harga telur juga terjadi karena harga pakan yang naik imbas perang Rusia-Ukraina.
Menurutnya, sebelum perang Rusia-Ukraina, harga pakan hanya Rp6.250 per kg. Namun saat ini harga pakan melonjak Rp7.600 per kg.
Tak hanya karena lonjakan harga pakan, faktor cuaca juga turut mempengaruhi harga telur. Pasalnya, selama musim pancaroba beberapa waktu lalu banyak ayam sakit dan produksi telur menurun.
"Pancaroba kemarin ini menyebabkan banyak ayam yang sakit," kata dia.
Mengutip pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) nasional, Selasa (23/8), rata-rata nasional harga telur ayam ras segar mencapai Rp30.850 per kg. Padahal, normalnya harga telur ayam berada di level Rp26 ribu hingga Rp27 ribu per kg.
Harga telur ayam ras segar terendah ada di Bali dan Jambi di posisi Rp25.400 ribu per kg. Sementara, harga telur ayam tertinggi ada di Maluku dan Papua masing-masing Rp39.600 per kg dan Rp39.650 per kg.
Di Jawa Timur, harga telur ayam dibanderol Rp29.600 per kg. Sedangkan di Jawa Tengah Rp29.900 per kg dan di Jawa Barat dijual Rp29.800 per kg. Untuk di DKI Jakarta sendiri telur ayam dijual Rp30.850 per kg dan di Lampung harga telur mencapai Rp31.150 per kg.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berdalih kenaikan harga terjadi karena program bansos tersebut, sehingga permintaan akan telur tinggi.
Lihat Juga : |
"Telur itu kenapa mahal karena ada program dari Kemensos bagi-bagi sosialnya itu dalam bentuk telur. Jadi ada satu waktu pesannya itu banyak sekali, sehingga harga naik," kata Zulkifli saat memantau harga sembako di Pasar Al Mahirah, Banda Aceh.
Namun, ia memastikan kenaikan harga telur tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, harga telur akan kembali normal dalam waktu dekat.
"Tapi ini naiknya hanya sementara, setelah itu akan stabil," kata Zulhas.