Aktivitas bisnis di sektor swasta AS turun pada Agustus 2022. Bahkan, penurunan bisnis ini tercepat sejak 15 bulan terakhir atau Mei 2020 lalu.
Penurunan aktivitas bisnis tersebut dikarenakan kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang mengerek suku bunga, termasuk lonjakan inflasi yang menghambat daya beli konsumen.
Menurut data resmi, indeks manajer pembelian komposit awal S&P Global atau PMI tercatat turun ke level 45 pada 22 Agustus 2022 dibandingkan 47,7 pada Juli lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurut S&P Global, perlambatan aktivitas bisnis perusahaan swasta ini tercepat sejak penutupan wilayah pandemi pertama kali terjadi pada 2020 lalu.
Penurunan aktivitas bisnis sekaligus menandai lima bulan berturut-turut perlambatan indeks dan dua bulan terakhir terjadinya kontraksi.
S&P Global menyebut level di atas 50 menunjukkan ekspansi. Sementara, level di bawahnya menunjukkan kontraksi sedang terjadi.
"Data tersebut tentu menunjukkan penurunan saat ini. Jelas kita harus menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya, tapi pasti akan menjadi lingkungan bisnis yang menantang ke depan," ujar Ekonom Senior di S&P Global Market Intelligence Sian Jones, dikutip CNN Business Rabu (24/8).
Ekonom Bank of West Scott Anderson menuturkan penurunan aktivitas bisnis karena melemahnya komponen pesanan baru yang memungkinkan pelaku usaha mengkhawatirkan ekonomi AS masuk resesi.
Adapun, kontraksi sangat dalam terlihat di antara perusahaan sektor jasa dengan indeks aktivitas di level 44,1 pada Agustus, turun dari bulan sebelumnya 47,3. Kemudian, indeks manufaktur turun dari 52,2 pada Juli menjadi 51,3 pada Agustus, terendah dalam dua tahun terakhir.
Ekonom Global di Economist Intelligence Unit Cailin Birch menambahkan perlambatan belanja konsumen dan investasi bisnis terjadi di tengah lonjakan suku bunga sebagai upaya The Fed meredam lonjakan inflasi.
"Tetapi, kenaikan suku bunga hanyalah salah satu dari beberapa faktor yang berperan," imbuh dia.