Harga telur ayam ras segar tembus Rp54 ribu per kilogram (kg) di Kabupaten Merauke, Papua. Harga tersebut sama persis dalam sepekan terakhir.
Padahal, harga rata-rata nasional untuk telur ayam di kisaran Rp30.850 per kg. Itu pun sudah disebut tertinggi dalam sejarah oleh pedagang.
Selain Merauke, lonjakan harga telur ayam juga terjadi di Kota Tual, Maluku, yakni Rp46.750 per kg. Lalu, Gorontalo sebesar Rp36.850 per kg dan Rp36.650 per kg di Lombok Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, harga terpantau rendah di Kota Tembilahan, Riau, yaitu Rp25.500 per kg. Selanjutnya, di Bungo, Jambi, dibanderol Rp24.250 per kg, dan Pangkal Pinang sebesar Rp23.500 per kg.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli meminta masyarakat untuk tidak meributkan harga telur ayam yang sudah meroket di atas Rp30 ribu per kg di sejumlah daerah.
Ia malah membandingkan harga telur ayam yang disebut pedagang tertinggi dalam sejarah itu dengan misi dagang yang berhasil dicapai dari India.
"Oh itu enggak seberapa kok. Jangan diributkan ya. US$3,2 miliar (misi dagang dengan India) itulah yang ditulis," ujarnya singkat saat ditemui di Gedung Kemendag, Selasa (23/8).
Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso menduga kenaikan harga telur salah satu faktornya disebabkan oleh program bantuan sosial (banso) berbentuk bagi-bagi telur dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Memang, peran bansos ada, tapi tolong dicatat, jangan sampai bansos jadi kambing hitam. Ini merupakan mitra," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurut dia, bansos telur justru ikut menyerap produksi peternak. Di sisi lain, bansos juga dapat menekan kasus stunting atau kekurangan gizi pada anak.
Faktor lainnya, ia menduga kenaikan harga telur ayam terjadi karena harga pakan yang naik imbas perang Rusia-Ukraina.
Menurutnya, sebelum perang Rusia-Ukraina, harga pakan hanya Rp6.250 per kg. Namun saat ini harga pakan melonjak Rp7.600 per kg.
Tak hanya karena lonjakan harga pakan, faktor cuaca juga turut mempengaruhi harga telur. Soalnya, selama musim pancaroba beberapa waktu lalu banyak ayam sakit dan produksi telur menurun.
"Pancaroba kemarin ini menyebabkan banyak ayam yang sakit," terang dia.