Fokus Pemulihan Garuda, Erick Bakal Tambah Armada hingga 2 Kali Lipat

Kementerian BUMN | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2022 19:29 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir, berencana untuk mengoptimalkan Garuda Indonesia untuk mengatasi persoalan mahalnya harga tiket pesawat.
Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah mengatasi persoalan mahalnya harga tiket pesawat dengan mengoptimalkan Garuda Indonesia. (Foto: Arsip Kementerian BUMN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi persoalan mahalnya harga tiket pesawat.

Komitmen tersebut disampaikan Erick usai menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/8).

"Sesuai dengan instruksi Presiden, kita bisa terus menekan harga tiket untuk lebih murah," ujar Erick.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu solusi yang tengah dikaji, kata dia, dengan mengoptimalkan PT Garuda Indonesia (Persero) untuk tumbuh lebih sehat secara operasional. Setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Erick yakin BUMN yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia ini bisa kembali beroperasi dengan lebih baik.

"Garuda bisa bergerak secara korporasi dan lebih sehat," katanya.

Apalagi, kata dia, pemerintah juga akan menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun.

"Sebenarnya ini sudah diputuskan satu setengah tahun lalu, sebelum kondisi Covid-19 terjadi," ucap Erick.

Erick yakin saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Garuda dalam meningkatkan kinerja. Saat ini, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik hingga 5,44 persen. Sejalan dengan hal itu, sambungnya, terjadi peningkatan kebutuhan penerbangan karena mobilitas masyarakat yang meningkat.

Garuda dan Citilink berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pesawat agar mampu memenuhi permintaan yang tinggi. Teori sederhana ilmu ekonomi, menambah pasokan saat permintaan meningkat sehingga tidak terjadi kelangkaan yang menimbulkan harga membumbung tingi.

"Saat ini ada 61 pesawat dan akan kita tingkatkan menjadi 120 pesawat pada akhir tahun 2022," kata Erick.

Dengan bertambahnya jumlah pesawat yang melayani penerbangan domestik ini, kata dia, maka diharapkan harga tiket akan bisa ditekan menjadi lebih murah.

"Pesawat-pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar, tidak harga seperti yang sebelumnya, yang terindikasi bahkan sudah ada tersangka kasus korupsi untuk Garuda," imbuh Erick.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER