Omset Pedagang di Makassar Anjlok Buntut Kenaikan Harga Telur

Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Makassar Sulawesi Selatan naik Rp5.000 dari sebelumnya Rp50 ribu per rak menjadi Rp55 ribu per rak.

Lonjakan ini tidak hanya terjadi di telur ayam melainkan juga telur bebek. Harga telur bebek meroket dari Rp65 ribu per rak menjadi Rp85 ribu per rak.

Beberapa pedagang di Pasar Pabaeng-baeng Makassar mengaku naiknya harga semua jenis telur ini terjadi di tingkat peternak sehingga mengakibatkan harga jual ikut terkerek.

"Naik Rp5.000, jauh beda setelah Iduladha kita masih menjual Rp50 ribu per raknya. Bukan dari bawa yang kasih naik (harga) tapi dari peternak," kata Askari seorang pedagang di Pasar Pabaeng-baeng, Kamis (25/8).

"Kalau telur ayam ras Rp 55 ribu per rak, kalau telur bebek Rp 85 ribu itu sekarang harganya. Kalau dulu telur ayam ras Rp 50 ribu dan bebek sekitar Rp 65 ribu," imbuhnya.

Akibat kenaikan harga itu, Askari mengaku omset pada pedagang berkurang setiap harinya.

"Sudah dua minggu naiknya, kalau omset berkurang sekali. Bahkan pedagang bakso yang menjadi langganan kita itu sudah tidak pakai telur lagi," jelasnya.

Selain pedagang, kenaikan harga telur saat ini mulai dikeluhkan masyarakat. Sehingga untuk menyiasati naiknya harga, pembelian telur pun ikut dikurangi.

"Naik sekali harganya, Sekarang sudah Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per rak, kalau dulu itu bisa dapat Rp 48 ribu per rak," kata Mariana seorang pembeli di pasar tersebut.

Masyarakat pun berharap pemerintah segera mengambil langkah sehingga bisa menstabilkan harga telur di pasaran saat ini.

"Kita berharap harga telur bisa diturunkan kembali seperti semula, karena semua bahan ikut naik," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]