Bank Indonesia menargetkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) digunakan di Malaysia tahun ini.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Filianingsih Hendarta mengatakan QRIS di Malaysia saat ini masih dalam tahap uji coba.
"Untuk Malaysia sedang uji coba dan mudah-mudahan di tahun ini kita bisa lakukan implementasi atau paling lambat di semester I tahun depan," ujar Filia dalam taklimat media, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara itu, untuk QRIS di Singapura rencananya mulai diimplementasikan pada semester II 2023.
QRIS antar negara merupakan alat transaksi antar negara, terutama ASEAN agar lebih efisien. Dengan begitu, transaksi UMKM dan dunia pariwisata antar negara pun menjadi lebih mudah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama BI meresmikan QRIS untuk Thailand.
"Kami harapkan terjadi efisiensi dan kita tidak hanya jadi pasar, jadi pengguna, tapi kita juga memiliki platform, aplikasi yang bisa nantinya penggunanya semakin banyak," ungkap Jokowi, Senin (29/8).
Gubernur BI Perrry Warjiyo mengatakan QRIS dapat digunakan secara penuh di Thailand untuk berbagai transaksi, mulai dari pariwisata hingga perdagangan UMKM.
Dengan QRIS, transaksi masyarakat di Thailand tidak perlu menggunakan uang atau valuta asing, cukup memindai/scan barcode.
Ia menuturkan hal tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Jokowi untuk menyambungkan sistem pembayaran Indonesia ke dunia yang dimulai dari ASEAN.
Perry mengatakan lima gubernur bank sentral dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina telah berkumpul pada Mei 2022 lalu untuk berkomitmen menyambungkan antara sistem pembayaran QR, fast payment dan local currency.
Ia memastikan lima negara ini bisa melakukan digitalisasi sistem pembayaran, cross-border, QR dan fast payment dengan pembayaran mata uang lokal dalam waktu dekat.
"Ini sekaligus mendukung pariwisata, mendukung UMKM, dan juga mendukung ekonomi keuangan digital secara nasional," imbuhnya.