Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan program Kartu Prakerja akan lanjut di tahun depan dengan target penerima sebanyak 500 orang peserta.
Ia mengatakan jumlah target itu lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi yang mulai landai. Apalagi, orang yang kembali bekerja pada 2021 dan 2022 setelah kehilangan pekerjaannya di 2020.
"Tahun depan kami masih memberikan Kartu Prakerja sebagai bantuan sosial bagi mereka yang kehilangan pekerjaan," ujarnya dalam rapat Banggar, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendahara negara ini menekankan jumlah peserta Kartu Prakerja terus menurun sejak 2020, sejalan dengan perbaikan perekonomian di tanah air.
Data Kementerian Keuangan mencatat pada 2020 total peserta yang ikut program Kartu Prakerja sebanyak 6,1 juta orang. Angka itu turun menjadi 5,6 juta orang pada 2021.
Kemudian, pada 2022 jumlah peserta yang diberikan bantuan oleh pemerintah melalui program ini turun signifikan menjadi 2,9 juta peserta.
Tahun depan target peserta Kartu Prakerja adalah 500 ribu orang. Ini karena ekonomi Indonesia kembali pulih, tumbuh di atas 5 persen.
Selain Kartu Prakerja, bantuan sosial melalui anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang ditetapkan sebesar Rp479,1 triliun juga dilanjutkan untuk program sembako hingga subsidi di tahun depan.
Berikut daftar bansos yang bakal tetap di lanjut di 2023:
1. Program keluarga harapan (PKH) kepada 10 juta KPM (Keluarga penerima manfaat)
2. Program kartu sembako kepada 18,8 juta KPM
3. Penerima bantuan iuran PBI-JKN kepada 96,8 juta jiwa
4. Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 20,11 juta siswa
5. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 976,8 ribu mahasiswa
6. Subsidi LPG untuk sebanyak 8 juta metrik ton
7. Subsidi listrik untuk 40,7 juta pelanggan
8. Kartu Prakerja 500 ribu peserta