Harga Komoditas Pangan Turun, Daya Beli Petani di Pedesaan Naik

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 05:38 WIB
BPS mencatat nilai tukar petani naik 1,97 persen menjadi 106,31 pada Agustus 2022 (mtm) ditopang harga yang diterima petani lebih besar dari yang harus dibayar.
BPS mencatat nilai tukar petani naik 1,97 persen menjadi 106,31 pada Agustus 2022 (mtm) ditopang harga yang diterima petani lebih besar dari yang harus dibayar. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani naik 1,97 persen menjadi 106,31 pada Agustus 2022 (mtm). Kondisi ini ditopang oleh harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan yang harus dibayar.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Ini kan indeks harga yang diterima petani naik 1,28 persen menjadi 119,89 dan indeks harga yang dibayar petani turun 0,68 persen menjadi 112,78," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan harga indeks yang diterima petani ditopang oleh komoditas kelapa sawit, gabah, telur ayam ras, dan cengkeh.

"Semua harganya komoditas ini harganya meningkat, sehingga harga yang diterima petani naik," katanya.

Sedangkan, indeks harga yang dibayar petani turun ditopang oleh komoditas bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras.

"Harga-harga ini turun dan juga menjadi penyumbang deflasi, sehingga pengeluaran petani turun sedikit," jelasnya.

Margo menjelaskan kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya NTP di empat subsektor pertanian, tertinggi di subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 5,86 persen, dari 114,03 di Juli menjadi 120,71 di Agustus.

Kemudian disusul oleh kenaikan di subsektor tanaman pangan sebesar 2,74 persen (mtm), dari sebelumnya 95,28 menjadi 97,90.

Subsektor perikanan naik sebesar 0,39 persen (mtm), dari 106,12 menjadi 106,53, serta subsektor peternakan naik sebesar 0,07 persen (mtm) dari 102,51 menjadi 102,57.

"Sementara itu, subsektor tanaman hortikultura mengalami penurunan NTP cukup besar yakni sebesar 7,38 persen di Agustus 2022," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER