Isu kenaikan harga BBM bersubsidi, pertalite dan solar telah berhembus sejak pekan lalu. Namun, sampai saat ini pemerintah belum juga merealisasikan rencana tersebut.
Awalnya, kenaikan BBM diyakini banyak pihak akan dilakukan mulai hari ini, 1 September 2022. "Ya tunggu saja besok (Rabu, pengumuman kenaikan harga BBM subsidi)," terang Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Selasa (30/8).
Pernyataan Arifin menimbulkan kepanikan di masyarakat dan membuat SPBU Pertamina diserbu untuk mengisi bahan bakar. Antrean panjang terlihat di berbagai titik di SPBU pada Rabu (31/8) malam akibat isu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut lima peristiwa menarik di tengah isu kenaikan harga pertalite yang dirangkum:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan sampai saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan terkait rencana kenaikan BBM bersubsidi.
"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati. Masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian ya," kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Papua.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah membakar US$80 juta atau setara Rp1,2 triliun setiap harinya hanya dari konsumsi BBM sepeda motor.
"Kalau kita hitung satu liter BBM sepeda motor per hari di Indonesia, kita membakar 800 ribu barel minyak. Kalau sekarang harga minyak US$100, kita sudah setiap hari bakar US$80 juta. Itu Rp1,2 triliun," ujarnya dalam acara parade konversi sepeda motor BBM ke listrik di Central Parkir ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali.
Apalagi, pemerintah melakukan impor minyak mentah dan juga BBM untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Mengingat, sumber minyak di Indonesia sudah tua dan produksinya turun.
Karenanya, ia mengupayakan produsen di dalam negeri untuk menggenjot produksi minyak di dalam negeri. "Kita harus upayakan bisa memompa lagi. Untuk memompa itu butuh waktu," terangnya.
"Jadi, kalau ke depannya pertumbuhan konsumsi BBM sepeda motor di Indonesia sekitar 6 juta-8 juta unit, kita lihat nanti 10 tahun mendatang berapa? Kita harus mengeluarkan anggaran untuk bisa memenuhi kebutuhan BBM-nya," lanjut Arifin.
Rencana kenaikan harga BBM ini mendapat penolakan dari kalangan mahasiswa. Ini tercermin dari aksi demonstrasi (demo) yang dilakukan mahasiswa di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).
Pantauan CNNIndonesia.com, mahasiswa berorasi menolak kenaikan harga BBM. Mereka juga membakar benda mirip keranda yang mereka bawa. Benda itu dibakar di atas kawat berduri.
Setelahnya, spanduk yang mereka bawa juga dibakar di atas kawat berduri. Dari mobil komando, salah satu orator meminta mahasiswa untuk terus maju.
Sejumlah mahasiswa pun maju, mereka menginjak kawat berduri yang dipasang. Mereka juga terus membakar spanduk di atas kawat berduri.