Cuci Gudang, Harga Minyak Merosot Lagi Jadi US$86 per Barel

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 08:33 WIB
Harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari 3 persen pada Kamis (1/9) waktu AS, dengan WTI dibanderol murah US$86,61 per barel. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia anjlok lebih dari 3 persen pada akhir perdagangan Kamis (1/9) waktu AS. Pelemahan harga minyak ditopang lockdown covid-19 di China yang menambah kekhawatiran pasar terhadap penurunan permintaan bensin.

Belum lagi, penguatan dolar AS yang membuat pembeli dengan mata uang lainnya kemahalan, termasuk lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga AS.

Dilansir dari Antara, Jumat (2/9), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November rontok 3,4 persen atau US$3,28 menjadi US$92,36 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 3,3 persen atau US$2,94 menjadi US$86,61 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kekhawatiran bahwa ekonomi global yang melambat akan mengurangi permintaan bahan bakar terus membebani pasar. Sebuah survei menunjukkan aktivitas manufaktur Asia merosot pada Agustus imbas kebijakan nol covid-19 China dan tekanan biaya yang terus merugikan bisnis.

Shenzhen, kota yang merupakan pusat teknologi China Selatan, memperketat perbatasan covid-19 karena kasus terus meningkat. Acara besar dan hiburan ditangguhkan selama tiga hari di distrik terpadat di kota tersebut.

Di sisi lain, kenaikan dolar AS yang cukup tajam juga membebani harga minyak. Indeks dolar mencapai level tertinggi 20 tahun setelah data AS menunjukkan ekonomi yang kuat.

Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS. "China melakukan lockdown covid-19 lainnya. Bersamaan dengan itu, dolar AS yang sangat kuat mengakibatkan likuidasi dana lebih lanjut dalam minyak mentah berjangka," ungkap Wakil Presiden Senior Perdagangan BOK Financial Dennis Kissler.

Selain itu, pasar juga tengah memperhatikan data stok bahan bakar AS. Badan Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah negara itu turun 3,3 juta barel pekan lalu.

Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan pasokan minyak mentah AS turun kembali sebanyak 1,9 juta barel.



(mrh/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK