Daftar Harga Pangan yang Naik Jelang Kenaikan Harga Pertalite

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2022 07:53 WIB
Harga sejumlah bahan pangan terus merangkak jelang kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga sejumlah bahan pangan terus merangkak jelang kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi.

Mengutip hargapangan.id, Sabtu (3/9), beberapa bahan pangan tersebut adalah cabai merah besar, cabai merah keriting, beras kualitas bawah II, beras kualitas medium II, dan beras kualitas super I.

Jika dirinci, harga rata-rata cabai merah besar naik Rp250 menjadi Rp60.750 per kg per 2 September 2022. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting yang naik Rp600 menjadi Rp63.550 per kg.

Harga rata-rata cabai rawit merah ikut naik Rp200 menjadi Rp62.500 per kg. Bahkan, harga komoditas itu tembus Rp90 ribu per kg di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selanjutnya, harga beras kualitas bawah II naik Rp50 menjadi Rp10.600 per kg per 2 September 2022. Kemudian, harga beras kualitas medium II dibanderol Rp11.800 per kg atau naik Rp50 dan beras kualitas super I dijual Rp13.250 per kg atau naik Rp50.

Sementara, mengutip infopangan.jakarta.go.id, harga bawang merah juga merangkak Rp191 menjadi Rp37.319 per kg di ibu kota per 2 September 2022.

Harga tepung terigu juga makin mahal menjadi Rp10.244 per kg atau naik Rp127, garam dapur naik Rp21 menjadi Rp3.445 per 250 gram, kentang naik Rp10 menjadi Rp15.585 per kg, tomat naik Rp127 menjadi Rp14.063 per kg, dan daging kambing naik Rp535 menjadi Rp142.857 per kg.

Bahan pangan lainnya yang naik adalah daging sapi murni sebesar Rp212 menjadi Rp143.723 per kg, ikan mas naik Rp76 menjadi Rp36.743 per kg, dan ikan lele naik Rp25 menjadi Rp26.750 per kg.



Sebelumnya, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengatakan pihaknya mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan jika harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi meningkat.

"Kalau (harga) BBM naik itu kan ya pasti ada dampak karena semua komoditas diangkut pakai angkutan, baik darat, udara, laut, pasti ada pengaruh," ungkap Syailendra.

Ia mengatakan masih menghitung biaya transportasi dari total margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) untuk masing-masing komoditas. Dari data itu akan terlihat seberapa besar pengaruh kenaikan harga BBM subsidi terhadap harga pangan.

"Lagi hitung berapa pengaruhnya. Datanya ada di Badan Pusat Statistik (BPS), tapi kalau dari BPS belum dipecah biaya transportasi berapa. Kalau ambil contoh misalnya cabai berapa persen," ujar Syailendra.

Lanjut ke sebelah..

Tak Langsung Berkorelasi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :