Jokowi Balik ke Jakarta Usai Bagi BLT, Harga Pertalite Naik Hari Ini?

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2022 09:11 WIB
Usai membagikan BLT BBM di Lampung pada Sabtu (3/9) pagi, Presiden Jokowi akan langsung ke Jakarta di tengah sinyal kenaikan pertalite.
Usai membagikan BLT BBM di Lampung pada Sabtu (3/9) pagi, Presiden Jokowi akan langsung ke Jakarta di tengah sinyal kenaikan pertalite. (REUTERS/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Bandar Lampung di tengah sinyal kenaikan harga pertalite dan solar bersubsidi.

Dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (3/9), pembagian BLT untuk meredam dampak inflasi jika harga pertalite dan solar bersubsidi naik itu dilakukan di kantor cabang PT Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung.

Setelah itu, Jokowi berencana membagikan bantuan modal kerja kepada pedagang pasar dan kaki lima di Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada siang hari, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dijadwalkan lepas landas kembali ke Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, melalui Bandar Udara Internasional Radin Inten II," tulis pernyataan Istana.

Masyarakat mendapatkan tambahan BLT sebesar Rp150 ribu untuk menekan dampak inflasi jika harga BBM pertalite dan solar subsidi naik.

BLT itu akan diberikan selama empat bulan dengan total Rp600 ribu. Namun, pemerintah menyalurkan bantuan dalam dua tahap kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Masing-masing keluarga akan mendapatkan Rp300 ribu dalam tahap pertama. Lalu, mereka akan kembali mendapatkan Rp300 ribu dalam tahap kedua.

[Gambas:Video CNN]



Secara keseluruhan, pemerintah menambah bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun untuk meredam dampak inflasi jika harga BBM pertalite dan solar naik.

Bantuan itu diberikan dalam tiga bentuk. Pertama, BLT sebesar Rp150 ribu kepada 20,65 juta KPM. Negara menganggarkan dana sebesar Rp12,4 triliun untuk menambah bansos tersebut.

Kedua, BLT untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan sebesar Rp600 ribu. BLT itu hanya diberikan satu kali kepada 16 juta pekerja.

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp9,6 triliun untuk menyalurkan BLT tersebut.

Ketiga, pemerintah memberikan subsidi menggunakan 2 persen dari dana transfer umum, yaitu DAU dan DBH sebesar Rp2,17 triliun untuk transportasi umum, seperti ojek.

Meski sudah mengumumkan tambahan bansos, pemerintah belum memberikan kepastian mengenai kenaikan harga BBM pertalite dan solar bersubsidi.

Pada Jumat (2/9), Presiden Joko Widodo memberi sinyal kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Untuk (kenaikan harga) BBM-nya semua masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ucap Jokowi usai membagikan BLT BBM di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Jumat (2/9).

Pengamat Energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memproyeksi harga pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Angka itu masih di bawah harga keekonomian yang sekitar Rp15 ribu per liter sampai Rp17 ribu per liter.

"Pertalite tentu harus di bawah pertamax juga yang Rp12.500 per liter, jadi Rp10 ribu oke lah," ucap Komaidi kepada CNNIndonesia.com.

Angka Rp10 ribu untuk pertalite, kata Komaidi, juga masih di bawah harga BP yang tembus Rp15 ribu per liter.

Namun, Komaidi mengatakan pemerintah juga bisa menggunakan harga pertalite menjadi dua jenis. Motor tetap harga sekarang sebesar Rp7.650 per liter, sedangkan mobil naik menjadi Rp10 ribu per liter.

(aud/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER