Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kuota BBM subsidi tidak berkurang usai kenaikan harga Pertalite, Solar, hingga Pertamax.
"Saya juga sudah telepon direksi Pertamina, mereka semua standby untuk tiga hari ke depan memastikan seluruh SPBU secara jumlah kuotanya harus dicukupi," ujar Erick di sela kunjungan kerjanya di Amsterdam, Belanda, Sabtu (3/9).
Ia juga menegaskan komitmen perusahaan pelat merah untuk menyalurkan subsidi BBM tepat sasaran
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika bicara penugasan kita harus laksanakan sebaik-baiknya. Kita harus membantu pemerintah agar penugasan tepat sasaran," ujar
Oleh karena itu, Pertamina memanfaatkan aplikasi MyPertamina. Meski implementasinya belum maksimal, tetapi ia yakin aplikasi ini akan membantu untuk memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran secara bertahap setelah sinkronisasi data sempurna.
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden 70 persen yang menikmati subsidi yang mampu. Kan tidak mungkin yang menikmati subsidi yang mampu, yang tidak mampu wajib disubsidi," ujarnya.
Sejak awal, kata Erick, kenaikan harga terpaksa dilakukan untuk mengurangi beban subsidi negara di tengah lonjakan harga minyak dunia, bukan demi keuntungan Pertamina semata.
Pada saat yang sama, ia juga meminta Pertamina menjaga pelayanan prima agar masyarakat tidak kecewa setelah harga BBM naik.
Erick mengingatkan Indonesia sejak 2003 telah menjadi importir minyak mentah. Meski pemerintah terus meningkatkan pemanfaatan bioenergi seperti biodiesel hingga mendorong kendaraan listrik, Indonesia masih akan mengimpor minyak mentah karena berkembangnya industri petrokimia.
Secara terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan pasokan BBM subsidi aman.
Per 2 September, ketahanan stok pertalite tercatat 18 hari dan solar 20 hari. Produksi pun terus berjalan.
Menteri Energi Arifin Tasrif hari ini mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi, pertalite dan solar subsidi, serta bahan bakar subsidi Pertamax.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Kenaikan harga berlaku satu jam setelah pengumuman disampaikan.