Banyak negara di dunia tengah dihantui lonjakan inflasi. Apalagi, semenjak perang Rusia-Ukraina, harga pangan dan energi kian melambung.
Turki mengalami lonjakan inflasi hingga 79,6 persen pada Juli 2022. Ada juga Rusia yang inflasinya mencapai 15,1 persen pada bulan lalu.
Dilansir dari Trading Economics, berikut 5 negara dengan inflasi tertinggi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAM Deretan Saham 'Hot' Karena Kenaikan Harga BBM |
Inflasi tahunan Turki mencapai 79,6 persen pada Juli 2022. Pada Juni lalu, inflasi negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu mencapai 78,6 persen.
Dilansir dari AFP, Rabu (3/8), Turki jatuh ke dalam krisis ekonomi ketika Erdogan memulai eksperimen ekonomi untuk menurunkan harga konsumen dengan memangkas suku bunga.
Kendati demikian, Erdogan berulang kali memohon 'kesabaran' warganya dan bersumpah bahwa harga akan mulai turun lagi pada awal tahun depan.
Lonjakan inflasi Argentina mencapai 71 persen pada Juli 2022, meningkat dari 64 persen pada bulan sebelumnya. Tingkat inflasi ini menjadi yang tertinggi sehak 1992.
Inflasi disumbang terutama oleh kenaikan harga makanan dan minuman sebesar 28 persen, transportasi 10,4 persen, pakaian dan alas kaki 10,4 persen, dan perumahan dan utilitas 8,7 persen.
Lihat Juga : |
Tingkat inflasi Rusia mencapai 15,1 persen pada Juli 2022, turun dari 15,9 persen pada bulan sebelumnya. Harga makanan di Rusia terus meningkat tajam sebesar 16,8 persen. Diikuti oleh produk non-makanan sebesar 16,5 persen, dan jasa 10,8 persen.
Ekonomi Rusia mulai lunglai setelah enam bulan melakukan invasi terhadap Ukraina. Namun, sejumlah analis melihat Negeri Beruang Merah masih memiliki ketahanan di atas ekspektasi.
"Saat ini, penurunan sudah dimulai," ujar mantan menteri ekonomi Rusia pada awal 1990-an Andrey Nechaev seperti dikutip dari CNN Business, Senin (29/8).
Tingkat inflasi tahunan Spanyol berada di posisi 10,4 persen pada Agustus 2022, turun dari 10,8 persen pada bulan sebelumnya.
Melansir Reuters, angka tersebut lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 10,9 persen.
Sementara itu, inflasi inti yang menghapus harga makanan dan energi yang bergejolak berada di posisi 6,4 persen secara tahunan, naik dari 6,1 persen pada bulan sebelumnya.
Tingkat inflasi tahunan Belanda melonjak menjadi 10,3 persen pada Juli 2022, naik dari 8,6 persen pada bulan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan harga konsumen tercepat sejak September 1975.
Inflasi disumbang oleh kenaikan biaya makanan dan minuman non-alkohol sebesar 12,2 persen. Sebagian besar disebabkan oleh minyak dan lemak, susu, keju dan telur, daging, serta ikan dan makanan laut.
Tekanan kenaikan tambahan juga datang dari harga energi 108 persen, perumahan 16,8 persen, pakaian dan alas kaki 1,9 persen, peralatan rumah tangga 8,6 persen, serta dan rekreasi dan budaya 4,3 persen.