Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang 100 ekonom untuk menyampaikan proyeksi harga minyak mentah dunia tahun depan kepada pemerintah.
Menurut Ani, panggilan akrabnya, harga minyak tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian.
"Coba saya tanya 100 ekonom yang kumpul di Sarasehan ini, saya mau tanya proyeksi minyak Anda tahun depan seperti apa? Cara hitungnya bagaimana, saya pengen tahu saja," imbuh dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Keuangan, lanjut Ani, juga melakukan perhitungan proyeksi harga minyak tahun depan menggunakan data dari lembaga terpercaya di tingkat internasional.
Selain itu, perhitungan dengan data realisasi kurs rupiah, dan harga minyak juga tak lupa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan proyeksi harga minyak tahun depan.
Namun, angkanya terus berubah karena masih dibayangi dengan berbagai risiko global.
"Tapi paling tidak kita mengidentifikasikan dua faktor yang akan sangat dominan mempengaruhi harga minyak termasuk komoditas pada tahun depan," jelasnya.
Sementara, untuk tahun ini pemerintah menetapkan harga minyak sebesar US$100 per barel dalam APBN 2022. Ini adalah asumsi terbaru dari sebelum terjadi perang disusun US$64 per barel dan tahun depan dalam APBN 2023 ditetapkan US$90 per barel.
"Namun ini masih akan berubah, karena kita masih akan dibahas dengan DPR," tuturnya.