Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan China akan membeli gas dari Gazprom dan membayarnya dengan mata uang yuan dan rubel.
Mengutip CNA, Rabu (7/9), nantinya China akan membayar pembelian gas itu dengan 50 persen yuan dan 50 persen sisanya rubel Rusia.
Sementara itu, laporan Reuters menyebutkan China National Petroleum Corporation (CNPC), induk dari PetroChina (601857.SS), telah menandatangani perjanjian dengan Gazprom Rusia (GAZP.MM) terkait dengan pipa gas Power of Siberia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatanganan itu merupakan MoU tambahan untuk perjanjian pembelian dan penjualan gas alam rute Timur China-Rusia. Jalur timur yang juga dikenal sebagai pipa Power of Siberia ini mulai beroperasi pada 2019.
Gazprom mengatakan pada Selasa kemarin, mereka telah menandatangani perjanjian untuk mulai mengalihkan pembayaran pasokan gas ke China ke yuan dan rubel, bukan dolar.
CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan mengizinkan pembayaran dalam rubel Rusia dan yuan China saling menguntungkan bagi Gazprom dan CNPC milik negara Beijing.