Analis Pasar Modal Oktavianus Audi memproyeksikan selama sepekan, IHSG cenderung melemah di rentang support 7.100 dan resistance 7.280.
IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi AS pada Agustus. Berdasarkan konsensus, inflasi akan tumbuh 8,1 persen yang membuat The Fed akan semakin agresif menaikkan suku bunga.
"Saya memperkirakan jika inflasi di atas konsensus, maka akan meningkatkan probabilitas The Fed untuk semakin agresif terhadap suku bunga. Ini merupakan sentimen negatif," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kendati, Oktavianus memprediksi IHSG akan mendapatkan sentimen positif dari rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan surplus US$4,7 miliar ditopang kenaikan ekspor 30 persen dibanding bulan sebelumnya. Ekspor itu masih didominasi oleh komoditas minyak dan gas.
"Jika rilis data sesuai atau lebih tinggi dari perkiraan, maka akan berdampak positif untuk market pekan depan," terang dia.
Oleh karena itu, ia menyarankan investor saat ini memanfaatkan momentum jangka pendek dan mempersiapkan skenario buruk yang dapat terjadi dengan menaikkan alokasi aset berupa kas.
Oktavianus mengatakan sektor saham yang sedang menarik adalah sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti keuangan dan energi, khususnya pertambangan batu bara yang ditopang oleh harga komoditas yang masih tinggi.
Sejumlah saham yang ia rekomendasikan untuk dikoleksi mencakup PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk yang ditutup menguat 0,28 persen ke posisi 8.800 pada pekan lalu. Oktavianus memprediksi emiten dengan kode BBNI itu mampu menyentuh posisi 9.175.
Kemudian, PT Harum Energy Tbk atau HRUM yang menguat 3,39 persen ke posisi 1.830 pada minggu lalu. Ia memprediksi HRUM dapat menyentuh posisi 1.970.