Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.907 per dolar AS pada Rabu (14/9) sore. Mata uang melemah 56 poin atau minus 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.923 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Jika dilihat, rupiah melemah ketika mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat. Terpantau, yen Jepang naik 1,06 persen, Thailand naik 0,01 persen, dan dolar Singapura naik 0,12 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, yuan China menguat 0,26 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen. Sebaliknya, won Korea Selatan melemah 1,25 persen dan peso Filipina melemah 0,54 persen.
Senada, mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,46 persen, euro Eropa menguat 0,28 persen, dolar Australia menguat 0,07 persen, dan dolar Kanada menguat 0,07 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah karena rilis inflasi melonjak dan di luar ekspektasi banyak pihak.
Lihat Juga : |
"Rupiah melemah cukup tajam hari ini oleh penguatan dolar AS, dengan indeks dolar mendekati level tertinggi dalam 20 tahun setelah data inflasi AS yang di luar ekspektasi," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Meski begitu, Lukman mengatakan pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan RI besok. Ia memprediksi neraca dagang RI kembali surplus pada Agustus 2022, sehingga rupiah berpotensi menguat kembali.
(mrh/aud)