Rincian Produksi Kompor Listrik Perusahaan yang Cuan dari Konversi LPG

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 16:12 WIB
Setidaknya lima perusahaan elektronik akan mendukung upaya pemerintah dalam program konversi kompor LPG dengan meningkatkan produksi kompor listrik.
Setidaknya lima perusahaan elektronik akan mendukung upaya pemerintah dalam program konversi kompor LPG dengan meningkatkan produksi kompor listrik. Ilustrasi. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya lima perusahaan elektronik akan mendukung upaya pemerintah dalam program konversi kompor LPG ke kompor listrik pada 2023 dengan meningkatkan produksi kompor tersebut.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan kelima perusahaan ditambah perusahaan lainnya akan memproduksi 5 juta unit kompor listrik pada 2023.

Kelima perusahaan adalah PT Adyawinsa Electrical and Power, PT Maspion Elektronik, PT Hartono Istana, PT Selaras Citra Nusantara Persada, dan Sutrado.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rincian produksi kompor listrik perusahaan tersebut yaitu PT Adyawinsa Electrical and Power sebanyak 1,2 juta unit, PT Maspion Elektronik 300 ribu unit, PT Hartono Istana Teknologi 1 juta unit.

Kemudian, PT Selaras Citra Nusantara Persada 300 ribu unit, Sutrado 1 juta unit dan perusahaan lainnya 1,2 juta unit kompor listrik.

Taufiek mengatakan kemampuan produksi perusahaan kompor listrik dalam negeri masih 300 ribu unit di 2022.

Setelah mendapatkan spesifikasi kompor listrik yang akan dibagikan dalam program konversi LPG 3 kg ke kompor listrik, maka perusahaan-perusahaan akan menambah produksi menjadi total 5 juta unit per tahun mulai 2023.

"Di 2022, kemampuan nasional bisa 300 ribu pcs, dan nanti begitu ada kepastian spek jenis daripada kompor induksinya, itu beberapa perusahaan yang existing memproduksi kompor listrik akan menambah land investasinya khusus di kompor induksi. Tahun 2023 5 juta, 2024 5 juta, 2025 5 juta," ujar Taufiek dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (21/7).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah bakal memberikan paket kompor listrik secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang menjadi sasaran tahun ini.

Nantinya, rumah tangga penerima paket kompor listrik ini adalah yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Paket tersebut terdiri dari satu kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau penambah daya khusus untuk kompor listrik.

Rida menjelaskan harga paket kompor listrik ini sekitar Rp1,8 juta, sehingga jika sasarannya 300 ribu rumah tangga, maka anggaran yang dibutuhkan tahun ini sekitar Rp540 miliar.

Meski demikian, Rida mengatakan masih bisa ada perubahan. Sebab, ada masukan agar data kompor listrik yang dibagikan dinaikkan. Saat ini, daya yang bakal dibagikan sebesar 800 watt untuk dua tungku. Namun, ada masukan dari DPR agar dayanya dinaikkan menjadi 1.000 watt.

"Perencanaan awal, sama-sama dua tungku, awalnya 800 watt, sekarang mau dinaikkan lagi salah satunya 1.000 MW. Jadi biar masaknya lebih kencang (cepat)," kata Rida.

[Gambas:Video CNN]



(fby/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER