Pemerintah Baru Berhasil Kejar Dana Obligor BLBI Rp27 T

Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara menyebutkan satuan tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) baru bisa menyita aset senilai Rp27 triliun dari para obligor atau debitur.

"Secara umum sampai saat ini aset yang sudah disita, diambil maupun disita itu sekitar Rp27 triliun lebih dari sekitar Rp110 triliun yang masih menjadi tunggakan dari obligor BLBI," ujar Amir usai rapat dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rabu (21/9).

Amir mengatakan ada 335 obligor yang masuk daftar BLBI dengan total nilai aset Rp110 triliun. Ia mengatakan satgas BLBI juga akan berupaya mengejar aset di luar negeri.

"Satgas ini kan dari lintas KL, ada dari Bareskrim, dari Kementerian Pertanahan, dan lain-lain. Karena lintas pasti koordinasinya makin bagus termasuk koordinasi untuk aset-aset yang ada di luar," ujarnya.

Ia melanjutkan aset yang sudah berpindah tangan selama beberapa tahun menjadi tantangan bagi satgas BLBI dalam mengejar aset . Namun, satgas disebut akan berupaya maksimal menjalankan tugas.

Sementara aset Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang sedang dalam tahap lelang masih tak laku-laku karena harganya tidak sesuai.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu Rionald Silaban mengatakan pihaknya akan memutuskan nasib aset Tommy yang tak lalu lelang bulan depan.

"Tunggu saja sebentar lagi ada langkah terkait aset itu. Mungkin bulan depan kalian akan tahu aset itu akan kita apakan," ujar Rionald dalam diskusi virtual, Jumat (16/9).

Pemerintah memang sudah melakukan lelang sebanyak tiga kali untuk aset Tommy yang disita. Namun hasilnya nihil atau tak ada yang membeli.

Rionald mengakui lelang tersebut tak laku karena nilainya yang terlalu besar. Aset yang disita pemerintah terkait kasus BLBI tersebut terdiri dari empat bidang tanah dengan total nilai Rp2 triliun.

"Aset itu luas ya. Nilainya besar dan kita memahami karena luas dan tinggi nilainya itu yang membuat peminatnya sangat terbatas. Kita sudah memikirkan langkah yang bakal ditempuh," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]