Sederet Dampak Kenaikan Suku Bunga BI

CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2022 15:29 WIB
Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

Begitu pun dengan suku bunga deposit facility yang juga naik sebesar 50 bps menjadi 3,5 persen, dan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21 dan 22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa sih suku bunga itu? Kalau naik, apa dampaknya ?

Menurut laman Bank Indonesia, suku bunga acuan adalah besaran bunga yang ditetapkan oleh bank sentral untuk untuk mengendalikan laju inflasi dan jumlah uang beredar.

BI sendiri telah mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate.

Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi moneter.

Dengan penggunaan instrumen BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan baru, terdapat tiga dampak utama yang diharapkan, yaitu:

1. Menguatnya sinyal kebijakan moneter dengan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai acuan utama di pasar keuangan.

2. Meningkatnya efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan.

3. Terbentuknya pasar keuangan yang lebih dalam, khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) untuk tenor 3-12 bulan.

Jika BI 7DRR naik, hal ini jelas akan berdampak pada kenaikan suku bunga di bank-bank umum. Ini juga akan mempengaruhi besaran cicilan KPR karena suku bunga ikut terkerek. Begitu pun dengan biaya kredit lainnya.

Selain itu, tingkat suku bunga acuan bank sentral tentu saja berdampak terhadap kinerja pasar modal. Biasanya, kenaikan suku bunga menjadi sentimen negatif bagi pasar modal, yang merupakan aset beresiko tinggi.

Kemudian, imbal hasil surat utang atau surat berharga juga mengikuti pergerakan bunga acuan BI.

Penetapan suku bunga acuan dilakukan BI guna mengelola likuiditas atau peredaran uang di dalam dan luar negeri. Hal ini bisa menekan inflasi. Dalam teori ekonomi, jumlah uang beredar akan mempengaruhi inflasi. Semakin banyak uang yang beredar, maka inflasi semakin tinggi.

Sebaliknya, ketika jumlah uang yang beredar menurun, maka tingkat inflasi juga akan turun.

Tidak hanya itu, suku bunga acuan juga merupakan upaya BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Dengan menaikkan suku bunga acuan, bunga deposito dan imbal hasil surat berharga akan naik.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER