Nilai tukar mata uang Inggris, poundsterling, anjlok ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar AS, berada di level US$1,03 akibat kekhawatiran investor terhadap rencana ekonomi baru Inggris yang diduga akan merugikan keuangan negara.
Mengutip CNN Business, Selasa (27/9), ini adalah rekor terendah sebelumnya untuk pound Inggris terhadap dolar AS dalam 37 tahun pada 25 Februari 1985, ketika satu poundsterling bernilai sedikit di atas US$1,05.
Penurunan ini terjadi selama perdagangan di Asia dan Australia pada Senin dan memperpanjang penurunan 3,6 persen dari hari Jumat, memacu prediksi bahwa poundsterling dapat jatuh sejajar dengan dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemerosotan mata uang mengikuti pengumuman Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng pada Jumat lalu bahwa Inggris akan menerapkan pemotongan pajak terbesar dalam 50 tahun pada saat yang sama dengan meningkatkan pinjaman dan pengeluaran pemerintah dalam menghadapi inflasi yang tinggi.
Selain itu, penurunan nilai tukar poundsterling juga disebabkan prospek ekonomi di Inggris, yang menghadapi inflasi tertinggi di antara negara-negara G7, dan pertaruhan fiskal besar pemerintah pada pertumbuhan.
Mata uang ini telah kehilangan hampir 21 persen sepanjang tahun ini dibandingkan dengan penurunan 15 persen pada euro.
Saat ini nilai tukar rupiah terhadap poundsterling berada di level Rp16.343. Mata uang Inggris itu pernah berada di posisi terendah yaitu Rp15.774 per poundsterling pada 2016.