Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.124 per dolar AS pada Selasa (27/9) sore. Mata uang Garuda menguat 5 poin atau 0,04 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.155 per dolar AS di perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,32 persen, baht Thailand menguat 0,12 persen, peso Filipina melemah 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,61 persen, dan yuan China melemah 0,30 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dolar Singapura menguat 0,23 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,29 persen, poundsterling Inggris menguat 1,23 persen, dan franc Swiss menguat 0,44 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,31 persen, dan dolar Kanada menguat 0,33 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah dari sisi eksternal didukung oleh keputusan investor untuk beralih ke aset berisiko dibandingkan menyimpan dolar AS.
Sedangkan, dari sisi domestik, kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin pada September ini, belum mampu menarik investasi masuk lebih besar ke dalam negeri, sehingga penguatan masih rupiah terbatas.
"Penguatan rupiah agak terbatas, mengingat investor belum melirik obligasi pemerintah oleh ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi ke depannya," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.