China Lirik Bangun Industri Hilirisasi Timah di Bangka Belitung
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyebutkan investor asal China tertarik melakukan investasi membangun industri hilirisasi timah di Bangka Belitung.
"Saat ini, dua investor dari China yang ingin berinvestasi membangun industri hilirisasi timah ini," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, dilansir Antara, Rabu (28/9).
Ia mengatakan Indonesia merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia, dimana 91 persen timah tersebut berasal dari Kepulauan Bangka Belitung.
Lihat Juga :BREAKING NEWS PLN Batalkan Program Kompor Listrik |
Pemurnian timah di Bangka Belitung sudah mencapai 99,9 persen dan hilirisasi di sektor tambang ini merupakan kesempatan untuk menggerakkan ekonomi secara langsung kepada masyarakat.
"Dalam mendorong industri hilirisasi timah ini, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan larangan ekspor balok timah dan terus mendorong investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi hilirisasi timah ini," ujarnya.
Menurut Ridwan, dalam membangun industri hilirisasi timah, butuh investasi triliunan rupiah dan waktu yang cukup lama, karena akan ada kajian-kajian dalam pembangunan industri ini seperti amdal dan lainnya sesuai aturan berlaku.
"Secara teknis, butuh waktu dua tahun untuk membangun industri hilirisasi timah ini," imbuh dia.
Ridwan Djamaluddin juga selaku Penjabat Gubernur Kepulauan Babel menegaskan industri hilirisasi timah ini sebagai tindak lanjut kebijakan hilirisasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
"Hilirisasi di sektor tambang ini merupakan kesempatan yang besar untuk menggerakkan ekonomi Babel secara langsung, mengingat industri ini cukup memberikan kontribusi yang signifikan bagi daerah ini," tandasnya.