Freeport Dukung Transformasi Ekonomi Lewat Hilirisasi
PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan memberikan orasi ilmiah di enam kampus di Indonesia bertajuk 'Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal".
Orasi ilmiah ini akan disampaikan langsung oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Chairman of the Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson.
Acara yang digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (5/9), diikuti secara antusias oleh 1.500 mahasiswa.
Mereka dengan fokus menyimak sejumlah paparan dari PTFI soal operasional tambang perusahaan dan kontribusinya di Indonesia selama ini.
Dalam paparannya, Richard menyampaikan, PTFI memberikan dukungan penuh atas upaya pemerintah untuk meningkatkan hilirisasi tambang.
Sebagai komitmen dukungan terhadap hilirisasi ini, PTFI saat ini tengah menyelesaikan pembangunan smelter kedua di Gresik, Jawa Timur.
Pembangunan smelter baru ini tentunya mendatangkan investasi bagi Indonesia. Dan dengan adanya smelter ini, akan memberikan nilai tambah dan dampak baik pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kemudian, dalam paparannya PTFI sejauh ini sudah menyerap 98 persen tenaga kerja dari Indonesia.
Dari 98 persen tenaga kerja yang sudah bekerja di PTFI, 40 persennya dari warga Papua. Hal ini tentunya sesuai dengan tema dalam orasi ilmiah dengan kearifan lokal.
Sejumlah mahasiswa yang mendengarkan hal ini semakin antusias. Karena mereka punya kesempatan yang tinggi untuk bisa bekerja di salah satu perusahaan tambang tembaga terbesar ini.
Sementara Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan menyampaikan agenda besar Indonesia Maju, termasuk hilirisasi industri berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.
Kemudian Menteri Bahlil juga menyampaikan dampak nyata hilirisasi ini. Di mana dari hilirisasi ini meningkatkan realisasi investasi pada sektor industri logam dasar kemudian barang logam serta peralatan mesin. Dan membahas tentang bagaimana Indonesia berdaulat menentukan kebijakan investasi.
Dengan adanya orasi ilmiah ini diharapkan mahasiswa bisa mengerti dan memahami sejumlah pembangunan yang sudah dilakukan dan dampak ekonomi terhadap Indonesia.
Adapun orasi ilmiah berikutnya diadakan di Universitas Gadjah Mada. Kemudian di ITB Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Cenderawasih dan yang terakhir di Universitas Hasanuddin Makassar.
(inh)