Pertamina Ragukan Alat Uji Mandiri yang Nyatakan Pertalite RON 86

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 10:19 WIB
PT Pertamina (Persero) meragukan hasil uji yang menyatakan BBM pertalite beroktan 86 sebab belum bisa memastikan alat uji yang digunakan sudah dikalibrasi.
PT Pertamina (Persero) meragukan hasil uji yang menyatakan BBM pertalite beroktan 86 sebab belum bisa memastikan alat uji yang digunakan sudah dikalibrasi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) meragukan hasil uji mandiri masyarakat yang menyatakan BBM pertalite yang dijual di pasaran hanya beroktan (RON) 86 bukan 90.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method di mana seluruh proses pengujian bisa divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

"Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," kata Irto kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irto mengungkapkan baru-baru ini, Lemigas sudah melakukan pengujian terhadap sampel pertalite di 6 SPBU di DKI Jakarta. Dari sampel tersebut, spesifikasi pertalite yang beredar di masyarakat masih sesuai ketentuan.

"Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM jenis bensin RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri," ujarnya.

Kementerian ESDM juga sudah mengumumkan hasil uji tersebut.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariaji merinci pengujian dilakukan di SPBU Lenteng Agung, 2 SPBU di Taman Mini, SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter, dan SPBU di S.Parman.

Pengujian dilakukan atas 19 parameter di antaranya angka oktana, stabilitas oksidasi, kandungan sulfur, sulfur merkaptan, kandungan timbal, kandungan logam, kandungan oksigen, kandungan olefin, kandungan aromatik, dan kandungan benzene.

"Dengan ini tidak terindikasi adanya batasa mutu off-spec. Semuanya on-spec," terang Tutuka seperti dikutip dari laman Lemigas yang dirilis Selasa lalu.

Keraguan masyarakat terhadap mutu dan kualitas pertalite mengemuka sejak harga BBM tersebut naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter pada 3 September 2022.

Akhir pekan lalu, beredar sebuah foto yang menunjukkan botol berisi bensin yang tengah diuji dengan sebuah alat di media sosial Twitter. Botol tersebut diklaim berisikan BBM pertalite.

Sebuah akun Twitter bernama @yo2thok mengatakan pertalite yang seharusnya RON 90, saat diuji dengan alat tersebut ternyata hanya RON 86.

"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," tulisnya sebagai caption dari foto tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER