Chatib Basri Percaya Diri Ekonomi RI Masih Kebal dari Resesi

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 19:58 WIB
Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri memprediksi ekonomi Indonesia masih aman dan kebal dari resesi pada 2023.
Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri memprediksi ekonomi Indonesia masih aman dan kebal dari resesi pada 2023. (Gentur Putro Jati).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri memprediksi Indonesia aman dari resesi pada 2023.

Kendati demikian, ia memprediksi ekonomi Indonesia tahun depan akan melambat dibandingkan tahun ini.

"Saya melihat bahwa kalau risiko dari resesi sepertinya tidak, tetapi pertumbuhan kita mungkin akan melambat dibandingkan 2022," ujarnya di Investor Daily Summit, Selasa (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chatib mengatakan ke depan ekonomi Indonesia akan mengalami tantangan yang berat. Pada 2023, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah 5 persen.

Ia menambahkan perlambatan ekonomi global bakal berdampak pada penurunan ekspor berbagai negara termasuk Indonesia. Namun, karena rasio ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 35 persen maka dampaknya akan terbatas.

Jika dibandingkan dengan negara lain yang memiliki rasio ekspor terhada PDB lebih besar seperti Malaysia dan Singapura, maka Indonesia ia nilai lebih aman dari dampak perlambatan ekonomi global.

"Jadi secara relatif sebetulnya Indonesia stand out dibandingkan banyak negara di dunia," ujarnya.

Sejumlah lembaga asing seperti Bank Dunia dan IMFmewanti-wanti ancaman resesi global pada 2023.

Peringatan resesi muncul melihat kebijakan moneter ketat bank sentral di sejumlah negara. Bank-bank sentral ini terus mengerek suku bunganya.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kebijakan moneter bank sentral yang cukup agresif akan menghambat proses pemulihan ekonomi global.

Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi 0,5 persen tahun depan. "Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi," papar Malpass.

Hal serupa juga diungkapkan oleh IMF. Perkiraan IMF, ekonomi global hanya tumbuh 3,2 persen pada tahun ini atau turun nyaris separuh dari capaian tahun lalu sebesar 6,1 persen. Sementara tahun depan, diperkirakan hanya 2,9 persen.

Dengan skenario tersebut, IMF dapat memastikan resesi ekonomi akan terjadi pada tahun depan. Kemungkinan terburuk, pertumbuhan ekonomi global jatuh lebih jauh lagi menjadi 2 persen.

[Gambas:Video CNN]



(fby/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER