Sepertiga SPBU di Prancis Alami Kelangkaan Pasokan BBM

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 08:24 WIB
Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan sekitar 28,5 persen atau sepertiga SPBU di negaranya mengalami kelangkaan BBM.
Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan sekitar 28,5 persen atau sepertiga SPBU di negaranya mengalami kelangkaan BBM. (AP/Michel Euler).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan sekitar 28,5 persen atau hampir sepertiga SPBU di negaranya mengalami kelangkaan, setidaknya satu jenis BBM.

Masalah itu terjadi setelah enam dari tujuh kilang minyak Prancis yang mengalami penutupan. Hal itu membuat sepertiga pom bensin di negara tersebut kekurangan setidaknya satu jenis BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNN.com, Senin (17/10), karena masalah itu, seorang sumber dari kantor perdana menteri Prancis pada Jumat (14/10) pekan lalu menekankan bahwa kelangkaan itu telah memicu antrean di SPBU. Masyarakat yang panik tak dapat BBM melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga memicu antrean.

Kepanikan tersebut imbas dari aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja Prancis yang menuntut kenaikan gaji. Aksi juga diikuti banyak pekerja SPBU.

Sementara sumber di pemerintah setempat mengatakan masalah itu sedikit demi sedikit mulai diatasi. Di wilayah Paris Ile de France, misalnya, kelangkaan BBM di SPBU mulai mengalami penurunan dari 31,7 persen menjadi 25,5 persen.

Artinya, stok BBM SPBU mulai lengkap. Sumber tersebut menambahkan, perusahaan migas telah meningkatkan penyaluran pasokan 30-50 persen ke SPBU pada pekan ini, dibandingkan dengan kondisi normal.

[Gambas:Video CNN]

Penambahan ini dilakukan karena memang ada peningkatan permintaan sekitar 20 persen dibandingkan kondisi normal atau biasa. Sementara itu berkaitan dengan gangguan yang dipicu aksi mogok, raksasa energi Prancis TotalEnergies mencapai kesepakatan dengan dua serikat pekerja Prancis, CFE-CGC dan CFDT, untuk menaikkan gaji pekerja sebesar 7 persen di 2023.

Kesepakatan itu membuat aksi mogok berhenti. Meski demikian, setelah aksi demo berakhir, sumber mengatakan akan membutuhkan waktu satu sampai dua minggu untuk produksi kilang dan situasi logistik di Prancis bisa kembali normal.

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER