Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Selasa (18/10).
Meski demikian, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan penguatan akan tertahan oleh bayang tekanan dari sentimen global, termasuk ancaman resesi. Apalagi, di saat bersamaan pasar juga masih menanti pengumuman kebijakan moneter dari Bank Indonesia.
"Candlestick membentuk hanging man dengan kenaikan volume dan stochastic yang membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :JEJAK 5 TAHUN ANIES Nasib OK OCE dan Pengangguran DKI Usai Anies Pergi |
Dengan sentimen itu, ia memperkirakan indeks saham bergerak dalam rentang support 6.773 dan resistance 6.862.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan gerak IHSG hingga saat ini terlihat masih bersifat konsolidatif. Dengan kondisi itu risiko terjadinya koreksi wajar masih perlu diwaspadai.
"Namun selama support level terdekat masih mampu dipertahankan, IHSG masih memiliki peluang yang cukup besar untuk kembali dalam jalur uptrend jangka pendeknya, fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG," katanya.
Ia memprediksi indeks saham bergerak di rentang support 6.789 dan resistance 6.945. Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBNI, ITMG, UNVR, TLKM, ASII, SMGR, dan SMRA.
IHSG menguat ke level 6.831 pada Senin (17/10). Indeks saham menguat 16,58 poin atau plus 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya. Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,46 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,73 miliar saham.