PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengakuisisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PT PLN (Persero). Pengalihan PLTU ini dilakukan sebagai upaya mendukung percepatan pensiun dini PLTU milik perusahaan setrum pelat merah itu.
Dalam proses pengalihan ini, PLN akan mendapatkan blended financing dari PTBA. Meski PLTU tersebut dimiliki oleh PTBA, PLN tetap akan menjadi off taker atau pembeli listrik dari PLTU selama jangka waktu 15 tahun hingga PLTU pensiun.
"Bukan dikatakan membeli (PLTU) tapi kita lakukan kolaborasi. Karena PLN dengan kita sama-sama akan menuju net zero emission. Kebenaran saja PTBA masih liquid, jadi kita ambil alih," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di SOE International Conference, Bali, seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Rabu (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Namun, Arsal enggan menyebutkan nilai akuisisi PLTU milik PLN itu. Ia hanya mengatakan nilainya masih dalam proses due diligence antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menyebut dengan pengalihan aset PLTU batu bara dari PLN ke PTBA diharapkan dapat mempercepat proses pensiun dini PLTU. PLTU tersebut akan mengalami percepatan pensiun dari yang sebelumnya 24 tahun menjadi 15 tahun.
"Ya memang tujuan utamanya setelah nanti diambil alih PTBA kemudian nanti akan mendapatkan pembiayaan dari blended financing kita harapkan kita bisa memperpendek waktu untuk mengkorelasikan PLTU batu bara ini dari yang tadinya 24 tahun menjadi 15 tahun," ujarnya.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir berharap perjanjian kerja sama PLTU tersebut bukan hanya sekedar peralihan aset, tetapi dapat membuat PLN fokus dalam mengembangkan energi terbarukan.
"Jangan sampai bukunya sekedar pindah. Power plant beralih dimiliki dan menjadi aset PTBA, sementara PLN mendapatkan cash, terus cash-nya buat apa? Kalau buat renewable energy bagus," kata Erick.
Erick mengatakan pihaknya akan terus mendukung PLN untuk bertransformasi dari penggunaan energi fosil ke energi bersih. Transisi akan dilakukan secara bertahap seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di masa mendatang.