Biden Bakal Lepas Cadangan Minyak Strategis AS 15 Juta Barel

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2022 05:50 WIB
Presiden Joe Biden bakal mengumumkan pelepasan cadangan minyak strategis (SPR) AS sebesar 15 juta barel pada Rabu (19/10), waktu setempat. (Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joe Biden bakal mengumumkan pelepasan cadangan minyak strategis (SPR) AS sebesar 15 juta barel pada Rabu (19/10), waktu setempat.

Sumber pejabat senior AS yang dikutip AFP, Selasa (18/10), mengungkapkan jumlah cadangan minyak strategis yang akan dilepas bisa lebih besar apabila harga minyak terus menanjak.

Pelepasan minyak terbaru dari Cadangan Minyak Strategis akan menyelesaikan pelepasan 180 juta barel resmi pada musim semi. Hal itu menjadi respons atas kenaikan harga terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Perintah itu, yang akan diumumkan Biden dalam pidatonya, berarti presiden akan "menjelaskan bahwa pemerintah siap untuk melakukan penjualan tambahan yang signifikan ... (pada) musim dingin ini jika diperlukan karena tindakan Rusia atau lainnya yang mengganggu pasar global," ujar sumber tersebut menambahkan.

Keputusan untuk melepas cadangan minyak darurat, yang biasanya disimpan untuk menanggapi situasi seperti penutupan terkait badai di kilang minyak, adalah langkah Biden untuk menenangkan pasar energi dan melindungi ekonomi terbesar dunia dari guncangan perang Ukraina.

Kebijakan Biden tak lepas dari kekhawatirannya akan harga energi domestik. Tercatat, harga bensin rata-rata lebih dari $5 per galon. Hal itu menyebabkan kemarahan nasional.

Inflasi tetap menjadi faktor terbesar yang mendorong harapan Partai Republik untuk mengalahkan Demokrat dalam pemilihan legislatif paruh waktu November.

Seorang pejabat senior AS yang enggan disebutkan namanya menekankan Cadangan Minyak Strategis digunakan secara bertanggung jawab.

Pelepasan 15 juta barel itu dilakukan untuk pengiriman Desember. Biden juga akan mengungkap rencana untuk mengisi ulang cadangan segera setelah harga mencapai sekitar US$67-72 per barel.

Ini adalah "sinyal penting bagi produsen bahwa SPR akan menjadi bagian dari membantu memoderasi dan menstabilkan arus harga, tidak hanya ketika harga naik tetapi ketika harga turun," katanya.



(sfr/dnz)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK