Mengenal IMF, 'Dokter' bagi Negara yang Ekonomi Sedang 'Sakit'

Dana Moneter Internasional alias IMF menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir sejak mengingatkan akan ancaman resesi global pada 2023.

IMF juga disinggung oleh Jokowi mengingat ada 16 negara yang menjadi 'pasien' organisasi internasional tersebut, dan 28 lainnya tengah mengantre. Informasi tersebut Jokowi dapatkan langsung dari Managing Director IMF Kristalina Georgieva.

"Ada 16 negara sudah menjadi pasiennya IMF. 28 negara ngantre di depan pintu IMF," kata Jokowi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37, Rabu (19/10).

Lantas, apa sih IMF sebenarnya?

IMF merupakan salah satu organisasi internasional yang menangani masalah keuangan global yang didirikan pada 1944 dan berpusat di Washington, Amerika Serikat.

Mengutip situs resmi IMF, Rabu (19/10), organisasi internasional ini beranggotakan 190 negara yang bertujuan mencapai pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan.

IMF memiliki tiga misi penting yakni memajukan kerja sama moneter internasional, mendorong perluasan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, dan mengecilkan kebijakan yang akan merugikan kemakmuran.

Salah satu kegiatan yang dilakukan IMF adalah memberikan pinjaman dana bagi negara-negara yang dilanda krisis. Kebijakan ini akan bervariasi tergantung pada keadaan masing-masing negara.

Pinjaman IMF biasanya disertai dengan serangkaian tindakan kebijakan korektif dan jug juga memberikan tanda persetujuan bahwa kebijakan yang tepat sedang dilakukan negara yang mengalami krisis.

Semua anggota IMF memenuhi syarat untuk mengakses sumber daya IMF di General Resources Account (GRA) dengan persyaratan non-konsesional. Uang yang dipinjamkan berasal dari berasal dari negara-negara anggota, terutama melalui pembayaran dan cadangan sesuai kuota mereka. Kuota suatu negara anggota mencerminkan ukuran dan posisinya dalam perekonomian dunia.

Saat ini, dana cadangan IMF mencapai Special Drawing Rights (SDR) atau Hak Penarikan Khusus 476,8 miliar atau sekitar US$1 triliun. Sumber dana IMF lainnya yakni dari pinjaman multilateral dan bilateral.

[Gambas:Video CNN]