CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk meramal gejolak ekonomi dunia dan ancaman resesi bakal bertahan sampai 2024.
"Hanya menebak, tapi mungkin sampai musim semi 2024," kata Musk di Twitter saat merespons pertanyaan pengguna lain tentang berapa lama resesi akan berlangsung, dikutip dari CNA, Jumat (21/10).
Tercatat, saham Tesla turun pada Kamis (20/10) atau tepat sehari setelah Musk mengatakan bahwa sedikit lebih sulit bagi produsen kendaraan listrik untuk meraup permintaan di tengah melemahnya ekonomi global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari ramalan Musk, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh 3,2 persen pada tahun ini atau turun nyaris separuh dari capaian tahun lalu sebesar 6,1 persen. Sementara untuk tahun depan, diperkirakan hanya 2,9 persen.
Dengan skenario tersebut, IMF memastikan resesi ekonomi akan terjadi pada 2023. Kemungkinan terburuk, pertumbuhan ekonomi global jatuh lebih jauh lagi menjadi 2 persen.
Menurut IMF, proyeksi ekonomi tersebut imbas Rusia yang mematikan aliran gas ke Eropa. Hal tersebut mendorong inflasi lompat lebih tinggi.
IMF secara khusus menyebut AS hanya memiliki peluang tipis untuk bisa terhindar dari ancaman resesi ekonomi.
"Ini jalan yang sangat sempit. Lingkungan saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan ekonomi AS dapat menghindari resesi sebenarnya cukup sempit," ungkap Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.
Sementara, dalam laporan World Economic Outlook (WEO), dikutip Jumat (21/10), IMF menjelaskan secara teknikal akan ada 31 dari 72 negara yang diproyeksikan mengalami resesi.
Hal ini terjadi karena kontraksi dalam PDB riil yang berlangsung selama setidaknya dua kuartal berturut-turut. Beberapa ekonom menyebutnya sebagai resesi teknis.
"Terlihat di beberapa titik selama 2022-2023. Ada sekitar 43 persen ekonomi negara dengan perkiraan data kuartalan mengalaminya (resesi), yakni 31 dari 72 negara, lebih dari sepertiga PDB dunia," tulis IMF.
Jika dibandingkan dengan proyeksi ekonomi yang dirilis IMF pada Juli lalu, angka tersebut meningkat cukup signifikan.
IMF sebelumnya menjelaskan bahwa secara teknikal hanya ada sekitar 15 persen negara di dunia yang bakal jatuh ke jurang resesi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan sudah ada 16 negara yang menjadi 'pasien' IMF dan 28 lainnya tengah mengantre. Informasi tersebut Jokowi dapatkan langsung dari Managing Director IMF Kristalina Georgieva.