Impor minyak mentah China turun 2 persen pada September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan penyulingan independen membatasi throughput di tengah margin tipis dan permintaan yang lesu.
China mengimpor 40,24 juta ton minyak bulan lalu atau setara 9,79 juta barel per hari (bph). Jumlah ini naik dibanding pada Agustus sebesar 9,5 juta bph.
Impor minyak China pada tiga kuartal pertama tahun ini mencapai 370,4 juta ton atau sekitar 9,9 juta bph. Angka itu merosot 4,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Permintaan bahan bakar China terpukul keras karena pembatasan wilayah akibat covid-19. Aturan itu menghambat mobilitas dan manufaktur.
Sementara itu, kilang independen China yang merupakan seperlima dari impor minyak mentah China, terus menahan produksi.
"Sentimen sangat rendah. Margin tidak bagus, pabrik tidak termotivasi untuk meningkatkan produksi," kata seorang eksekutif perdagangan yang berbasis di Singapura dengan penyulingan independen di China timur.
Di sisi lain, ekspor bahan bakar olahan China, termasuk solar, bensin, bahan bakar penerbangan dan minyak bahan bakar laut melonjak 36 persen dari tahun sebelumnya ke level 5,64 juta ton.
Ekspor tahun ini memang turun 27,6 persen menjadi 35,45 juta ton, sebagai akibat dari kebijakan Beijing yang diadopsi pada akhir 2021 untuk membatasi ekspor bahan bakar dan pemrosesan kilang yang berlebihan.
Namun, pada akhir September Beijing merilis sejumlah besar kuota ekspor bahan bakar untuk meningkatkan ekonominya yang lesu, yang dapat membuat ekspor pulih lebih jauh hingga kuartal pertama 2023.