JakLingko Klaim Aduan Saldo Terpotong Dobel di Transjakarta Berkurang
PT JakLingko Indonesia mengklaim keluhan atau pengaduan penumpang terkait saldo uang elektronik terpotong dobel di Transjakarta berkurang.
"Jumlah keluhan semakin hari sudah semakin berkurang," kata Direktur Utama JakLingko M Kamaluddin kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/10).
Ia mengatakan sudah mengubah sistem dengan algoritma pengecekan saat tap out sejak pekan lalu. Hal ini dilakukan untuk memastikan saldo kartu sudah terpotong di perjalanan Transjakarta sebelumnya.
Dengan kata lain, ia ingin mencegah saldo uang elektronik terpotong dua kali saat melakukan tap out dari Transjakarta.
Meski demikian, Kamaluddin tidak memberikan data lebih rinci terkait berapa keluhan yang masuk. "Kami akan tindaklanjuti semua keluhan yang masuk ke JakLingko Customer Care," tegasnya.
Kamaluddin pun mengimbau pelanggan yang merasa mengalami dua kali pemotongan , dapat menghubungi JakLingko Customer Care (081260001440).
Saat menghubungi JakLingko Customer Care, pengguna perlu menginformasikan nomor kartu transportasi, jenis kartu, nomor HP, tanggal transaksi, dan titik keberangkatan-titik tujuan.
Sebelumnya, di Twitter, seorang penumpang @Dee_iaz menyentil Transjakarta dengan tudingan korupsi. Ia menumpang bus Transjakarta 7E pukul 06.22 WIB.
Ia menyampaikan bahwa saat turun di tempat tujuan dan diminta oleh supir Transjakarta untuk tap out dan ternyata uang elektroniknya terpotong Rp2.000.
Padahal, ia merasa sudah membayar saat tap in sebesar Rp3.500. Ia pun protes dan meminta uang Rp2.000-nya untuk dikembalikan.
Redaksi masih meminta izin penumpang terkait, namun hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum membalas pesan yang dikirimkan.
Penumpang lain yang diwawancara juga mengeluhkan hal serupa. Mia (30), misalnya. Ia sudah tiga kali mengalami pemotongan saldo double saat menggunakan Transjakarta.
Mia mendapati uang elektroniknya terpotong Rp3.500 saat berangkat dari halte keberangkatan, kemudian terpotong kembali saat keluar sebesar Rp3.500.
"Sudah tiga kali (saldo kepotong double). Jadi awalnya kan aku nggak sadar, karena kan ya seperti biasa, saat berangkat tap in, lalu pas turun tap out. Itu kan dari dulu gitu jadi nggak pernah ngeh kalau bakal kepotong dua kali. Nah sadar itu pas lihat banyak keluhan di sosial media. Jadi iseng deh cek mutasi transaksi dan ternyata kepotong double," katanya.
Hal serupa dialami oleh Rara (25), pemotongan saldo double yang dialami sebanyak dua kali, yakni 10 dan 12 Oktober 2022. Saat itu ia berangkat dari halte Kebayoran menuju halte Tendean.
Awalnya ia tidak menyadari dan tahu terjadi pemotongan saldo dobel setelah melihat kehebohan di sosial media. "Jadi pas tap-in dipotong saldo, terus pas tap out dipotong juga saldo. Jadi, sekali naik Transjakarta bukan Rp3.500, tapi jadi Rp7.000 dah sekarang," kata Rara.
Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan hal tersebut tidak benar. Menurutnya, Transjakarta malah memberikan tarif lebih murah bagi penumpang di jam tertentu.
"Tidak benar. Yang Rp2.000 adalah jam 5-7 pagi. Selebihnya Rp3.500," ujar Anang.
Menurutnya, tarif akan dikenakan saat penumpang selesai menggunakan jasa Transjakarta atau saat turun di lokasi tujuannya. "Sistem sekarang, dipotong ketika tap out," jelasnya.