Ekonomi RI Menguat di Tengah Krisis Energi Global, Apa Iya?

CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2022 12:51 WIB
Ekonomi Indonesia diklaim menguat di tengah krisis energi global. Lalu, apa saja indikatornya?
Ekonomi Indonesia diklaim menguat di tengah krisis energi global. (CNN Indonesia /Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonomi Indonesia diklaim menguat di tengah krisis energi global dan kenaikan harga energi global.

Berdasarkan data Bank Dunia, indeks harga energi global pada kuartal III 2022 naik 2,61 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Secara tahunan, harga energi global meroket 64,72 persen pada September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan harga energi pada komoditas minyak mentah sebesar 84,6 persen. Kemudian, gas alam naik 10,8 persen, dan batu bara naik 4,7 persen.

Kenaikan harga energi global ini mendorong lonjakan inflasi. Tak terkecuali inflasi di Indonesia yang pada September 2022 tercatat di 5,95 persen atau naik dari bulan sebelumnya, yaitu 4,69 persen.

"Secara garis besar, dapat dikatakan Indonesia harus berbangga. Jadi di tengah krisis energi, ekonominya justru terpantau menguat," ujar Research & Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Girta Yoga dalam diskusi daring, mengutip Antara, Selasa (25/10).

"Meskipun inflasi naik drastis, Indonesia juga diimbangi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang positif, sehingga isu (inflasi) tadi terminimalisir," lanjutnya.

Direktur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga menilai Indonesia memiliki momentum yang kuat di sepanjang sisa tahun ini.

Karenanya, ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022, yakni dari 5 persen pada April lalu menjadi 5,4 persen pada September 2022.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga mengungkap perekonomian domestik pada kuartal III terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi non-bangunan, ekspor, termasuk daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah lonjakan inflasi.

Tak hanya itu, indikator lainnya dan hasil survei BI terakhir, seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran, serta purchasing managers index (PMI) manufaktur, menunjukkan pemulihan ekonomi berjalan baik.

Dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan tetap kuat, khususnya komoditas batu bara, CPO, serta besi dan baja, seiring dengan permintaan sejumlah mitra dagang dan kebijakan pemerintah mendorong ekspor CPO dan produk turunannya.

[Gambas:Video CNN]



(bir/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER