Berbagai negara kini dihantui oleh inflasi yang melonjak usai dihantam pandemi covid-19. Lonjakan harga pangan dan energi makin parah setelah perang Rusia-Ukraina berkecamuk.
Turki mengalami lonjakan inflasi hingga 83,4 persen pada September 2022. Ada juga Rusia yang inflasinya mencapai 13,7 persen pada bulan lalu.
Dilansir dari Trading Economics, berikut 5 negara dengan inflasi tertinggi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi tahunan Turki mencapai 83,4 persen pada September 2022. Pada Agustus lalu, inflasi negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu mencapai 80,2 persen.
Inflasi Turki lompat setelah bank sentral Turki memutuskan memangkas suku bunga acuan dalam dua bulan terakhir. Padahal, pemotongan suku bunga tahun lalu sudah memicu krisis mata uang.
Inflasi pada September ini didorong harga makanan dan transportasi yang melonjak drastis seiring dengan melemahnya mata uang setempat, lira.
Tingkat inflasi Argentina mencapai 83 persen pada September 2022, naik dari 78,5 persen pada bulan sebelumnya.
Inflasi di Argentina bahkan diprediksi mencapai 100 persen pada tahun ini. Akibatnya banyak warga mencari pendapatan tambahan, termasuk dengan menjadi pemulung.
Tingkat inflasi tahunan Belanda melonjak menjadi 14,5 persen pada September 2022, naik dari 12 persen pada bulan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan harga konsumen tercepat sejak September 1971.
Inflasi disumbang oleh kenaikan harga energi yaitu gas 229 persen dan listrik 188,1 persen. Tekanan kenaikan tambahan juga datang dari harga perumahan sebesar 30,2 persen, makanan dan minuman non-alkohol 12,7 persen, pakaian dan alas kaki 7,5 persen, peralatan rumah tangga 10,1 persen serta rekreasi dan budaya 4,3 persen.
Inflasi tahunan Rusia mencapai 13,7 persen pada September 2022. Pada Agustus lalu, inflasi yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu mencapai 14,3 persen.
Tekanan kenaikan harga terutama berasal dari produk non-makanan sebesar 14,9 persen, pangan 14,2 persen serta jasa 11 persen.
Lonjakan inflasi Inggris Raya mencapai 10,1 persen pada September 2022, turun dari 9,9 persen pada bulan sebelumnya.
Inflasi disumbang oleh makanan sebesar 14,8 persen, terutama minyak, lemak, dan produk susu. Biaya perumahan dan utilitas juga menyumbang 20,2 persen terhadap inflasi.
Di sisi lain, pertumbuhan harga bahan bakar motor (BBM) yang lebih rendah semakin memperlambat inflasi transportasi menjadi hanya 10.6 persen.