Geo Dipa Energi Bantah Pekerja Pukuli Warga Penolak Proyek PLTP Dieng

tim | CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2022 11:25 WIB
Geo Dipa Energi membantah pekerja perusahaan memukul warga Karangtengah dan Bakal, Dieng yang menolak pembangunan PLTP Dieng Unit 2.
5 of 51,728 Geo Dipa Energi Bantah Pekerja Pukuli Warga Tolak PLTP Dieng. Ilustrasi. ( ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Geo Dipa Energi (Persero) membantah pekerjanya memukul warga Desa Karangtengah dan Bakal, Dieng, yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 2. 

Sebelumnya tuduhan pemukulan itu dilontarkan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah. Insiden terjadi saat audiensi warga dengan PT Geo Dipa Energi untuk mencari solusi mengenai masalah pembangunan powerplan PLTP Dieng 2.

Audiensi diinisiasi oleh Pj. Bupati Banjarnegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Perusahaan Geo Dipa Energi Endang Iswandini mengatakan perseroan diundang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara untuk bermusyawarah dengan warga terkait pembangunan PLTP Dieng pada Senin (24/10).

Saat itu, menurutnya, sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung dan menolak pembangunan PLTP.

Pemkab Banjarnegara kemudian menunda sementara jalannya musyawarah untuk meredam ketegangan. Lalu musyawarah dilakukan secara terpisah antara warga yang menolak dan mendukung.

"PT Geo Dipa Energi (Persero) menegaskan sebagai salah satu undangan dalam musyawarah ini, dalam ketegangan yang sempat terjadi, pegawai Geo Dipa tidak terlibat apalagi melakukan tindakan represif," ujar Endang dalam keterangan resmi, Rabu (26/10).

Dari musyawarah tersebut, Pj.Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto menyampaikan sejumlah kesepakatan. Salah satunya, mempersilakan Geo Dipa untuk mengambil material-material yang masih tersimpan di Pad-38 atau eks mes PLN yang berlokasi di Desa Karang Tengah.

Seluruh peserta musyawarah juga disebut sepakat untuk menjaga wilayah Dieng Banjarnegara untuk tetap kondusif.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, Aktivis Walhi Jateng Dera menyebut awalnya ratusan masyarakat hendak audiensi dengan PT Geo Dipa Energi untuk mencari solusi mengenai masalah pembangunan powerplan PLTP Dieng 2.

Namun, kata Dera, tiba-tiba terjadi pengusiran disertai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah pekerja Geo Dipa Energi kepada warga Desa Bakal hingga mengalami luka-luka.

"Tercatat ada sekitar 5 warga desa penolak PLTP mendapatkan tindakan kekerasan berupa pemukulan, tendangan dan dilempari kursi oleh para pekerja PT Geo Dipa Energi," kata Dera dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/10).

Dera menyebut pekerja PT Geo Dipa Energi melakukan hal itu dengan alasan bahwa warga tidak diperkenankan hadir pada pertemuan tersebut. Namun, warga tetap datang karena ingin menyampaikan penolakan terkait dengan pembangunan PLTP.

Adapun lima warga Desa Bakal yang mengalami luka-luka adalah Dafiqul Fariq dikeroyok, ditonjok mata kanan, diinjak-injak. Lalu Agesa Ijlal Setyawan ditonjok, lebam mata kiri, Slamet Noviyanto ditonjok di mata kiri, mulut sampai gigi patah.

Kemudian, Ahmad Ngafif yang ditonjok bagian dada. Terakhir, Ahmad Arin terkena lemparan kursi, dahi kanan lebam setelah dipukul orang, dan dahi mengelupas.

Sementara itu Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengklaim keributan yang terjadi karena kesalahpahaman. Ia menyebut para pihak akhirnya berdamai dan selesai secara kekeluargaan hingga acara berlanjut kembali.

"Sudah selesai, sudah damai semua, tidak ada masalah. Hanya kesalahpahaman, akhirnya acara dilanjutkan kembali," kata Hendri.

 

(fby/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER