Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.563 per dolar AS pada Rabu (26/10) sore. Mata uang Garuda menguat 59 poin atau 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.596 per dolar AS
Mengikuti rupiah, mata uang di kawasan Asia lainnya juga kompak menguat. Yen Jepang menguat 0,61 persen, baht Thailand menguat 0,84 persen, peso Filipina menguat 0,59 persen, won Korea Selatan menguat 0,48 persen, dan yuan China menguat 1,31 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura juga menguat 0,72 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,69 persen, poundsterling Inggris menguat 1,06 persen, dan franc Swiss menguat 0,82 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 1,49 persen, dan dolar Kanada menguat 0,62 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah bersamaan dengan mata uang negara lain ditopang oleh penurunan imbal hasil obligasi AS yang cukup besar pada hari ini. Selain itu, kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed mulai berkurang.
"Menurunnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS dipicu oleh serangkaian data ekonomi dan laporan pendapatan korporasi yang mengecewakan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.