Inflasi Australia Tembus 7,3 Persen, Tertinggi Sejak 1990
Inflasi Australia meroket ke 7,3 persen pada kuartal III 2022. Angka itu memecahkan rekor tertinggi dalam 32 tahun terakhir atau sejak 1990.
Data Biro Statistik Australia (ABS) pada Rabu (26/10) menunjukkan tingkat inflasi Juli-September 2022 ini lebih tinggi dari inflasi pada kuartal II 2022 yang mencapai 6,1 persen.
Selain itu, indeks harga konsumen (CPI) melonjak 1,8 persen dan melampaui perkiraan pasar di angka 1,6 persen.
Lihat Juga : |
Tingkat inflasi inti yang diawasi ketat juga naik 1,8 persen pada kuartal ini. Hal itu mengangkat laju inflasi tahunan menjadi 6,1 persen dan kembali jauh di atas perkiraan 5,6 persen.
Inflasi yang parah ini menjadi berita buruk bagi Bank Sentral Australia (RBA) yang memperkirakan inflasi inti akan mencapai puncaknya di angka 6 persen pada kuartal IV nanti, dengan inflasi utama menyentuh 7,75 persen.
Peningkatan inflasi ini turut didorong oleh biaya pembangunan rumah dan gas yang melonjak. RBA diperkirakan bakal kembali menaikkan suku bunga secara lebih agresif untuk mengatasi inflasi ini.
Analis memperingatkan bahwa langkah-langkah inti dan utama pasti akan melonjak lebih jauh pada kuartal ini dengan percepatan CPI bulanan baru dari Biro Statistik Australia (ABS) diperkirakan terjadi pada September.
"Hasilnya adalah inflasi CPI akan mendekati 8 persen di kuartal IV," kata Ekonom Senior Capital Economics Marcel Thieliant, dikutip dari Reuters, Kamis (26/10).
Melihat angka inflasi tersebut, Thieliant memperkirakan RBA menaikkan suku bunganya lebih agresif dari yang diantisipasi kebanyakan pelaku pasar.
Suku bunga acuan Australia sudah meningkat 250 bps sejak Mei lalu. RBA memberikan sinyal akan bergerak lebih lambat untuk melihat bagaimana pengetatan drastis berdampak pada belanja konsumen.
"Apakah itu makanan, listrik, sewa, inflasi adalah musuh publik nomor satu. Inflasi adalah naga yang harus kita bunuh," kata Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers.
Di sisi lain, muncul kekhawatiran banjir di seluruh Australia timur akan membuat harga makanan melonjak lebih tinggi.
Lebih lanjut, ABS mencatat inflasi tahunan untuk barang dan jasa penting juga melonjak ke 8,4 persen pada kuartal III ini. Hal itu menambah tekanan terhadap biaya hidup warga Australian.